Mohon tunggu...
Sid noise
Sid noise Mohon Tunggu... Buruh - Jangan Mau di Bungkam

Akun subsidi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari "Raja Halu" Sampai Pandemi Tetap Kita Tidak Pernah Belajar

8 Agustus 2020   13:38 Diperbarui: 8 Agustus 2020   13:43 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sedangkan kita referensinya selalu

"Lihat majapahit masa lalunya besar, raja dulu bisa terbang, bisa hilang, bisa moksa dengan tuhan, anak sekarang bisa nya cuman bikin anak doang"

Cak solihin
Pedagang pecel lele asli jawa timur lanjut bro.

Pesimis dengan masa depan bangga dengan masa lalu inilah Romantisme.

Ketika ada masalah besar kita selalu menarik diri ke masa lalu bukan nya berjuang untuk masa depan karena kata dilan juga berjuang itu capek mending romantisme saja dengan masa lalu (halu lageeee).

Bukan menjelekan tradisi, saya juga sangat senang dengan kegiatan tradisi tapi maksud nya jangan sebentar - sebentar kita,

"Aduh dulu mah kita ga seperti ini"
"Aduh dulu mah saya kaya"
Aduh dulu mah bla  ..... Blaa.... Blaaa..."

Sial nya lagi saya selalu lihat di belakang truk ada tulisan

"Piye kabare penak jaman ku toh?"

Masa lalu itu sudah lewat pak de kita tidak tahu juga sedang apa, mungkin sedang sibuk dengan dosa nya saya lebih senang jika melihat tulisan seperti,

"Kutunggu jandamu"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun