Mohon tunggu...
Sid noise
Sid noise Mohon Tunggu... Buruh - Jangan Mau di Bungkam

Akun subsidi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Iseng Cari kesalahan Negara sendiri

4 Agustus 2020   14:57 Diperbarui: 5 Agustus 2020   16:31 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada umum nya kita memelihara kesalahan maksud nya makna historis dan makna yang kita pahami sekarang itu berbeda atau berlawanan dan memang tidak masalah karena historis memang tidak perlu begitu di samakan.

Misalkan lambang islam yang bulan bintang itu sebenar nya lambang pagan dan salib itu sebuah peringatan keras atau lambang ancaman kekerasan dimasa lalunya banyak sekali perbedaan makna dulu dan sekarang seperti angka 666 yang dipahami masyarakat sekarang sebagai pambang setan padahal 666 ini lambang tuhan, kemudian simbol simbol iluminati di sebut mata dajal padahal historis nya adalah lambang tuhan, jadi di dunia sekarang banyak sekali simbol - simbol yang pemaknaan nya keliru.

Satu hal penting dalam tulisan ini bahwa semua hal yang di sebutkan di sini "salah" bukan berarti secara hakiki salah, mereka pasti memiliki dalil atau dalih.

1. Bendera

Ketika pertama kali di perkenal kan nya sang saka merah putih ada satu negara yang komplain yaitu monaco, bahasa nya seperti ini

Monaco : " bro ini kan udah kita pake, lu pake bendera model lain, yang duluan bikin kan gue bro"

Soekarno : "nggak bisa bro, kita sebagai negara memang pertama kali pake merah putih, secara historis penutur austronesia juga make merah putih sebagai lambang langit dab bumi, ada juga bendera singosari majapahit bro tau ga lau?, Belum lagi ondel - ondel kita juga merah putih, jadi sorry bro gw kagak nyontek ya"

Kemudian kedua negara ini menggunakan bendera yang sama dengan ukuran yang berbeda.

2. Lambang Negara

Garuda yang di prakarsai oleh yamin dan di selesaikan oleh sultan hamid memang menggambarkan hewan mitologi, jika mau tahu bentuk garuda sebenar nya silahkan tonton film little krishna bentuk garuda ya seperti itu, muka nya elang bersayap tapi punya tangan, kaki dan badan yang menyerupai manusia jadi garuda itu hewan mitologi hindu. Garuda pancasila yang kita kenal sekarang adalah elang jawa mungkin penjelasan sederhana nya orang jawa melihat elang jawa mirip dengan garuda.

Kemudian detail nya juga ada yang salah memahami seperti gambar rantai yang sebenar nya gambar kotak dan bulat berkesinambungan yang artinya pria dan wanita yang berketurunan sama juga pemaknaan nya dengan lambang zionis menggambarkan laki - laki dan perempuan, jadi kurang lebih nya indonesia akan berkelanjutan dengan rakyat nya.

3. Lagu indonesia raya

Lagu ini di anggap plagiat dari lagu belanda zaman dulu,

"Pinda pinda lekka lekka"

Yang sebenar nya lagu hinaan pada orang tanah jajahan yang sekolah di belanda yang masih membawa adat "kampungnya" kemudian orang belanda membuli mereka dengan lagu ini. Versi awal memang mirip hanya berbeda tempo saja ditambah lagu indonesia raya itu pertama kali di kumandangkan pada tahun 1928 sedangkan lagu belanda sudah ada sejak 1922 apakah WR supratman nyontek?

Dengan adanya pernyataan negara lain yang mengguar aib indonesia jangan sampai kita terpecah belah, bagaimanapun itu semua adalah tanggung jawab kita untuk membesarkan nama bangsa dan negara di kancah dunia.

Jangan kesel jangan sedih

Inggris dan jerman juga lagu kebangsaan nya pernah sama persis di era tahun 1900 an karena si perintah oleh dinasty yang sama kemudian ada vatikan yang nama resmi nya tidak di ketahui bahkan oleh umat katolik dan amerika sendiri tidak punya nama, nama united states of amerika itu kan negara united yang ada di benua amerika? Jadi jika ditanya nama negara nya ya tidak ada apalagi di lihat secara historis yang menemukan colombus harusnya namanya nya colombia bukan nama juru tulis nya amerigo fesguci (amerigo = amerika).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun