Mohon tunggu...
Sid noise
Sid noise Mohon Tunggu... Buruh - Jangan Mau di Bungkam

Akun subsidi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Paranormal dan Indigo, Menggerus yang Mengggerus Akal

2 Agustus 2020   23:58 Diperbarui: 2 Agustus 2020   23:58 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Saya lihat di studio ini di pojok sana ada sosok putih"

Anak indigo dalam acara TV

Kemudian jutaan orang indonesia percaya begitu saja. Kenapa kita tidak berfikir bahwa orang ini saking kesepian dan tidak pandai dalam kehidupan sosial atau tidak punya penghasilan dan keahlian untuk kerja kemudian dia membuat karakter dalam otak nya karena saking kesepian dan secara tidak sadar alam bawah sadar ini sosok nya terwujud yang merupaman imajinasi dia sebelum nya.

Penyakit indigo

1. Kurang perhatian

2. Kesepian

3. Tidak punya pe kerjaan

4. Tidak punya uang

Untuk anda yang spiritualis dan percaya seperti orang kejawen atau paranormal seperti itu, jika mau mengembangkan ilmu kebatinan seperti itu jangan pakai istilah barat seperti indigo, orbs, aura, selain di dunia barat sudah termentahkan tidak lagi di percaya sejak era 70 an, indonesia itu lebih kaya dari barat mengenai hal spiritual seperti itu.

Boomingnya fenomena di indonesia ini menyangkut penghargaan dan uang. Jika anda punya stasiun TV dan mau usahanya ini laku, datangkan saja orang yang mengaku  atau sudah di setting sebagai indigo jangan idealis benar bohong jangan di pikirkan kemudian wawancara dengan konsep yang seru pasti ini akan booming.

Alasan orang indigo nya pun bisa booming karena uang, di tengah masyarakat indonesia yang mudah percaya dengan hal - hal mistis, klenik, ramalan, spiritualis tanpa pembuktian , itu sangat mudah mendatangkan uang dengan cara ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun