Mohon tunggu...
Sid noise
Sid noise Mohon Tunggu... Buruh - Jangan Mau di Bungkam

Akun subsidi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kesalahan adalah Hak Setiap Anak

30 Juli 2020   02:10 Diperbarui: 30 Juli 2020   02:09 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sehari - hari saya pulang pergi kerja dengan mengendarai motor, rumah saya letaknya lumayan jauh dari jalan besar/utama jadi harus melewati beberapa kampung. Seperti biasa jika masuk jalan terusan menuju rumah kecepatan motor saya kurangi antara 20 - 40 km/jam saja di tambah anak - anak banyak yang main jika sore tiba jadi harus hati - hati.

Beberapa hari lalu saya terjatuh dari motor karena kaget ada anak kecil tiba - tiba melintas, si anak tidak kenapa - kenapa hanya saya saja yang terjatuh dari motor dengan bonus beberapa bagian motor rusak. 

Tak lama kemudian datang si ibu dari anak kecil ini dan langsung memarahi si anak di barengi beberapa kali cubitan dan tamparan kecil si anak pun menangis tanpa melihat saya atau mengajak saya bicara atau minta maaf karena dia sibuk memarahi si anak kemudian anak nya ini di seret pulang oleh ibunya, karena motor masih bisa di pakai dan saya tidak mengalami luka berat saya pun kembali mengendarai motor untuk pulang ke rumah.

Kejadian seperti ini sangat banyak di alami oleh anak - anak di indonesia yaitu sejak kecil selalu di didik dengan Hukuman dan ini kesalahan fatal yang di lakukan orang tua dalam mendidik anak. Namanya juga anak kecil kondisi tubuh nya sangat memadai untuk melakukan kesalahan dibanding orang dewasa, otak nya masih dalam masa tumbuh kembang, kordinasi fisik dan pengalaman nya pun belum banyak sehingga wajar jika anak kecil melakukan kesalahan.

Anak melakukan kesalahan adalah keniscayaan namun orang tua disini banyak yang tidak mentolelir itu, ketika si anak salah orang tua malah menghukum si anak. Dampak nya tanpa di sadari sangat buruk bagi si anak yaitu dia jadi enggan menggapai cita - cita, enggan berkreasi dan sebagainya kareba sejak kecil sudah di doktrin jika salah akan dapat hukuman. 

Inilah yang membentuk pribadi Halu anak - anak, mereka takut gagal jika ingin menggapai mimpinya padahal anak ini punya kemampuan untuk melakukan sesuatu tapi mereka memilih diam karena takut salah.

Mereka menjadi minder bakat melukis yang harus nya bisa di kembangkan hanya tertahan di buku tulisnya, bakat musik nya tertahan hanya sampai nyanyi - nyanyi sambil gitaran di sudut komplek rumahnya karena terbebani dokterin "kamu tidak boleh salah". Fenomena ini selain dilakukan orang tua, guru di sekolah nyapun melakukan hal demikian.

Ada fakta yang saya dapatkan sendiri ketika saya masih mengajar, si anak yang mencontek itu bukan karena tidak tahu, melainkan dia tidak percaya diri dengan jawaban nya sendiri. Dia mengatakan bahwa sebenarnya dia punya jawaban sendiri, tapi ketika melihat jawaban teman nya berbeda dia jadi mencontek teman nya. Dan saat saya tanya kenapa seperti itu jawaban nya adalah Takut, tidak PD.

Dampak selanjut nya dari menyalahkan anak sejak kecil adalah mereka menjadi fokus untuk mempertahan kan dirinya agar tidak di salahkan atau di marahari dengan cara berbohong. Mekanisme pertahanan diri dengan berbohong ini menggabiskan energi mereka untuk melakukan hal kreatif. 

Belum lagi orang tua masih banyak yang menjadi rentenir di hadapan anak nya sendiri, jika anda merasa terbebani oleh anak, jangan salahkan pihak lain atau si anak itu sendiri, karena yang memilih untuk punya anak adalah anda sebagai orang tua, si anak tidak bisa memilih dalam hal ini. Kasih sayang pun jatuh nilai nya karena di banding - bandingkan dengan apa yang anda lakukan pada si anak, ini juga yang menjadikan fenomena dewasa ini si anak menuntut hutang / uang pada orang tua nya sendiri.

Di china mereka sedang mengalami degradasi moral yang sangat kuat, dimana tidak ada motif lain selain uang, persetan dengan kebaikan dan kasih sayang. Ini pun sudah semakin terasa di indonesia salah satu faktor terbesar nya adalah kita sebagai orang tua yang salah dalam mendidik anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun