Pandemi Covid -- 19 telah memberikan dampak dalam berbagai aspek kehidupan salah satunya aspek pendidikan. Dengan adanya pandemi Covid -- 19 pemerintah membuat kebijakan baru yaitu belajar dari rumah dengan menerapkan pembelajaran daring.Â
Namun kebijakan tersebut tidak seluruhnya berjalan dengan baik, kenyaatannya masih banyak sekolah yang kesulitan untuk menerapkan pembelajaran daring, salah satu faktornya karena akses internet yang kurang memadai, dan keterbatasan siswa yang mempunyai handphone atau laptop.Â
Maka dari itu, pemerintah membuat sebuah program kampus mengajar yang bertujuan untuk membantu pembelajaran di masa pandemi terutama untuk SD di daerah 3T, menjadi partner guru dalam melakukan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran serta meningkatkan pembelajaran literasi dan numerasi.
Program kampus mengajar melibatkan beberapa mahasiswa dari berbagai Universitas di Indonesia. Mahasiswa yang mengikuti program kampus mengajar nantinya akan mengajar peserta didik Sekolah dasar di berbagai daerah, selain itu mahasiswa yang mengikuti program kampus mengajar nantinya akan mendapat berbagai kesempatan lainnya, seperti mengkonversi mata kuliah yang ada di Universitas. Universitas Pendidikan Indonesia mendukung program kampus mengajar yang telah dibuat oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dengan memberi kesempatan kepada mahasiswanya untuk mengkonversi mata kuliah KKN, sehingga mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia semester 7 dapat mengikuti KKN Rekognisi UPI.
Salah satu mahasiswa yang mengikuti program kampus mengajar dan KKN Rekognisi UPI yaitu Nela Zukhrufa yang di tempatkan di SD Negeri Legok Pego, Drawati, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.Â
SD Negeri Legok Pego merupakan salah satu sekolah yang kesulitan untuk menerapkan pembelajaran daring karena akses internet yang kurang memadai dan keterbatasan siswa yang memiliki handphone ataupun laptop.Â
Sehingga guru -- guru di SD Negeri Legok Pego berinovasi agar pembelajaran tetap berjalan. Dengan adanya mahasiswa program kampus mengajar angkatan 1 ini membantu guru -- guru di SD Negeri Legok Pego untuk berinovasi menciptakan pembelajaran yang efektif dan berupaya untuk meningkatkan kemampuan literasi peserta didik di masa pandemi.
Upaya yang dilakukan oleh mahasiswa untuk menciptakan  pembelajaran efektif di SD Negeri Legok Pego yaitu dengan meningkatkan kemampuan literasi peserta didik, dengan berbagai kegiatan yang dilakukan seperti,
- Penerapan metode PjBL,
- Penerapan metode Project Based Learning dilakukan untuk meningkatkan kemampuan literasi sains. SD Negeri Legok Pego berada di dataran tinggi yang dikelilingi oleh perkebunan. Sehingga penerapan metode PjBL ini sangat didukung dengan lingkungan sekitar, dan keseharian peserta didik yang berada di kebun membuat pembelajaran dengan menerapkan metode PjB berjalan dengan efektif dan mampu meningkatkan keaktifan siswa.
- Good Fun Learning
- Good Fun Learning ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan literasi baca peserta didik. Kegiatan good fun learning ini dengan membiasakan peserta didik untuk membaca. Dengan membiasakan peserta didik membaca diharapkan  tumbuh minat membaca dari peserta didik.
- Penggunaan Media Digital
- Penggunaan media digital dalam pembelajaran dilakukan untuk membiasakan peserta didik terhadap teknologi. Karena pada saat ini perkembangan teknologi semakin pesat, sehingga kemampuan menggunakan teknologi sangat dibutuhkan.
Selain mengajar, mahasiswa program kampus mengajar juga membantu sekolah dalam pengadministrasi sekolah dan penggunaan teknologi dalam pembelajaran.
Dengan adanya program kampus mengajar sangat membantu sekolah untuk meningkatkan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Ujar kepala sekolah SD Negeri Legok Pego. Selain itu, program tersebut memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengimplementasikan teori teori yang sudah dipelajari di Universitas.
