Mohon tunggu...
Neisha LatifahArifin
Neisha LatifahArifin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

anak HI:))

Selanjutnya

Tutup

Politik

Haruskah Bangga Menjadi Negara Non Blok?

10 Agustus 2022   14:50 Diperbarui: 10 Agustus 2022   15:03 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Haruskah bangga menjadi negara non blok?

Perang dingin antara antara blok barat dan blok timur merupakan upaya mereka untuk memperluas kepentingan dan pengaruh. Dengan sasaran utama yakni perebutan penguasaan wilayah wilayah strategis di dunia dengan melaksanakan penyebaran ideologi sementara itu kawasan Asia Afrika masih mengalami keterbelakangan dalam berbagai aspek akibat peperangan, penjajahan, perbudakan oleh negara-negara dari blok barat maupun blok timur.

Hal tersebut menyebabkan lahirnya dorongan dari para pemimpin dunia ketiga untuk keluar dari tekanan dua negara adidaya tersebut. Presiden Indonesia Soekarno, Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru dan beberapa pemimpin dari Asia dan Afrika dapat merasakan adanya polarisasi yang terjadi pada masa Perang Dingin adalah tidak jauh berbeda dengan kolonialisme dalam bentuk yang lain. Hal tersebut lah yang melahirkan GNB (Gerakan Non Blok).

Menjadi negara non blok merupakan suatu tantangan tersendiri bagi Indonesia kala itu. Sebab berada  diantara kekuatan adidaya besar yakni Blok Barat (Amerika Serikat) dan Blok Timur (Uni Soviet). Maraknya konflik yang terjadi antara kedua blok tersebut mengharuskan Indonesia menjadi pihak netral yakni tidak berada di salah satu pihak.

 Saat ini interstate dan intra-state war muncul dimana-mana. Peperangan tersebut bukan lagi terjadi sebab persaingan ideologi akan tetapi justru dipicu oleh persoalan-persoalan yang menyangkut kehidupan ekonomi, sistem politik, kesenjangan ekonomi dan sebagainya. Dengan menjadi salah satu negara GNB Indonesia berpotensi mendapat ancaman dari pihak organisasi negara yang berperang akan tetapi tidak sedikit pula keuntungan yang dapat dirasakan negara Indonesia mulai dari peningkatan pertahanan, ekonomi, penguatan ideologi, hingga ke tata internasional.

Dilansir dari Jurnal Dinamika Global Vol. 5 No. 1, Juni 2020, keuntungan politik yang dapat dirasakan adalah Indonesia dapat menunjukkan bahwasannya Indonesia adalah negara yang berdaulat di kancah internasional. Kemudian dari aspek budaya Indonesia dan negara kawasan Asia Afrika dapat menjalin kegiatan pertukaran budaya maupun penguatan budaya "ketimuran". Selanjutnya dari bidang pertahanan dan keamanan Indonesia dianggap negara yang memiliki "banyak sekutu" dan "banyak teman" sehingga tidak ada negara luar yang berani mengancam kedaulatan Indonesia. Dan juga dari aspek ekonomi Indonesia bisa membuat kesepakatan mengenai perdagangan dan investasi dengan negara kawasan Asia Afrika.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun