Mohon tunggu...
Isadur Rofiq
Isadur Rofiq Mohon Tunggu... Penulis - penulis

Kau lupa Ambo, cerita hikayat lama dongeng-dongeng itu ada penulisnya. tapi ceritamu, Allah Penulisnya. @negararofiq

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengadopsi Doktrin G 30 S PKI dan Seruan Aksi Mahasiswa

10 Desember 2018   20:42 Diperbarui: 12 Desember 2018   12:58 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Is'adur Rofiq*

Bismillahirrahmanirrahim. 

Tulisan ini hanyalah hayalan dari seorang Mahasiswa Teknologi Petanian yang belum sepenuhnya paham betul gejolak atau permasalahan yang terjadi pada pemerintahan ini. Tapi yang saya ketahui dan saya yakini, semua perbuatan buruk yang dilakukan manusia begitupun apararat pemerintahan, tentu akan dimintai pertanggungjawaban kelak.Indonesia adalah salah satu negeri yang tingkat korupsinya sangat tinggi. Sebab, banyak pejabat yang menyelewengkan uang negara, baik untuk kepentingan pribadi maupun golongan. Sungguh sangat memprihatinkan dan ironis, Padahal mereka sudah mendapatkan gaji besar sebagai aparat negara. Dari permasalahan ini, muncul dua ide besar dari saya yang dirasa sangat baik jika diterapkan di Indonesia, Koruptor jera dan Mahasiswa tidak perlu turun kejalan untuk berdemo tentang korupsi.

MENGADOPSI DOKTRIN G 30 S PKI

Tanggal 30 September 1965 merupakan sejarah kelam bangsa Indonesia. Saat itu, para jenderal yang berjasa dalam kemerdekaan bangsa ini diculik dan dibunuh oleh sekelompok orang yang kemudian dikenal dengan Gerakan 30 September (G 30 S ) PKI. Tapi, semangat G 30 S PKI itu harus diacungi jempol dan layak dijadikan doktin dalam memberantas korupsi di negeri ini. Pasukan PKI pada saat itu benar-benar membuat geger warga negara dengan sadisnya menghilangkan nyawa 7 jenderal. Tapi yakinlah, disetiap peristiwa pasti ada berkah atau pelajaran yang bisa diambil untuk refleksi dan kemajuan suatu bangsan Meskipun peristiwa buruk dan terkutuk. Menurut saya, Indonesia perlu membentuk dan mewujudkan  Gerakan 30 S PKI. Tentu bukan Partai Komunis Indonesia, melainkan Pemberantasan Korupsi di Indonesia.  Gerakan 30 September Pemberantasan Korupsi di Indonesia (G 30 S PKI) Tujuannya, menindak tegas kasus korupsi yang semakin membudaya dan mengakar. Hal ini perlu dilaksanakan karena masih banyak pejabat yang terlibat kasus korupsi, tapi tak tersentuh hukum. Bentuk aksinya adalah mengikut sertakan kepolisian, TNI, dan BPK dalam melakukan operasi besar-besaran pada tanggal 30 September dengan mengaudit semua Lembaga pemerintahan baik Eksekutif, Legislatif, maupun Yudikatif. Jika ada indikasi korupsi, maka tanpa pandang bulu  harus diproses sesuai hukum yang berlaku.

 WISATA PULAU KORUPTOR

Diantara  sekian banyak devisa dan dana asing yang masuk ke Indonesia sekarang ini, seharusnya sebagian diinvestasikan untuk membangun penjara di sebuah pulau untuk para koruptor, kemudian dimanfaatkan untuk tujuan wisata. Manfaatnya sangat banyak. Selain membuat jera para 'korban' G 30 S PKI, hal itu akan mendatangkan devisa yang besar bagi negara. Yang paling penting, juga menjadi tempat yang baik bagi pelajar untuk berlibur sekaligus menambah wawasan, bahwa "koruptor adalah musuh nomor satu bangsa Indonesia".

TUJUAN AKSI TURUN JALAN MAHASISWA

Banyak yang beranggapan bahwa aksi turun jalan yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa akhir-akhir ini hanya cari sensasi. Bahkan sebagian oarng menganggap hanya mengganggu kelancaran lalu lintas. Semua anggapan mereka sangat salah. Mahasiswa hanya mengimplementasikan Tri Dharma perguruan tinggi. Bahwa mahasiswa tidak hanya melakukan kuliah dan penelitian, tidak pula hanya penelitian dan pengembangan pengetahuan, lebih dari itu mahasiswa sebagai agent of control social dalam mengabdi terhadap masyarakat. Bukan hal yang menyenangan mahasiswa harus gedor-gedor pagar kantor DPRD, tak lain hanya menuntut keadilan dan pertanggungjawaban atas jabatan yang telah diamanahi kepada aparat pemerintahan.Sebelum melakukan aksi turun jalan, mahasiswa melakukan konsolidasi dan menyusun tuntutan permasalahan yang jelas dan harus dipertanggungjawabkan oleh aparat pemerintahan.  Tidak mungkin mahasiswa  melakukan aksi turun jalan tanpa ada tujuan yang jelas, apalagi terbesit supaya diliput media dan masuk televisi. Sekali lagi, mahasiswa hanya mengimplementasikan Tri Dharma perguruan Tinggi.Wallahua'lam

*Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember, Asal Sumenep Jawa Timur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun