Mohon tunggu...
Negara KITA
Negara KITA Mohon Tunggu... Penulis - Keterangan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bio

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menanti Cerai dari Hambalang

17 Juli 2019   13:19 Diperbarui: 18 Juli 2019   13:42 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo dan PA 212 [Foto: MP/Ponco Sulaksono]

Perceraian memang suatu peristiwa yang tidak mengenakkan. Akan tetapi, apabila memang sedari awal tidak sevisi, terkadang perceraian tak kan bisa dielakkan lagi. Bahkan perceraian itu bisa saja mengarahkan kita ke kehidupan yang lebih baik.

Perceraian itu pun bisa terjadi dalam dunia politik. Kita semua telah menyaksikan Pilpres 2019. Pilpres yang amat berbeda karena hampir saja mencerai-beraikan persatuan Indonesia. Hal itu disebabkan oleh politik identitas yang kerap kali dipertunjukkan. Dalam Pilpres 2019, Prabowo mendapatkan dukungan penuh dari blok Islam yang terafiliasi dengan gerakan 212. Mereka tergabung dalam ormas-ormas seperti FPI, PA 212, hingga GNPF Ulama. Buntutnya adalah, cap sebagai tokoh yang lebih mengutamakan kepentingan kelompok tersebut melekat erat di Prabowo.

Semua itu berubah semenjak Presiden terpilih Jokowi bertemu dengan Prabowo di Stasiun MRT pada hari Sabtu 13 Juli lalu. Pertemuan antar kedua tokoh itu sangat penting demi menyatukan kembali bangsa Indonesia. Bahkan Prabowo menegaskan agar istilah cebong dan kampret tidak lagi muncul ke permukaan. Baginya, semua adalah merah putih.

Pertemuan ini pula yang menyebabkan blok Islam yang tergabung dalam ormas-ormas tersebut tak senang. Jubir PA 212 Novel Bamukmin menuding mantan Danjen Kopassus itu tidak berkomunikasi terlebih dahulu dengan pihaknya. Sehingga beberapa ormas Islam kanan berniat mengadakan Ijtima Ulama IV dalam waktu dekat. Sekretaris Umum DPP FPI Munarman mengatakan ijtima ulama itu untuk melakukan konsolidasi di kalangan ulama guna mengambil keputusan dari berbagai bidang, salah satunya politik.

Di lain pihak, Jubir Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak memastikan Prabowo akan segera bertemu dengan semua pimpinan partai eks koalisi adil makmur terkait pertemuannya dengan Jokowi pada Sabtu 13 Juli. Pertemuan itu pun akan dilakukan Prabowo dengan semua tokoh masyarakat, ulama, serta relawan pendukung. Dalam pertemuan yang akan dilakukan di Hambalang tersebut, Prabowo juga akan memaparkan posisinya dalam membangun bangsa ke depan.

Tentunya, ormas Islam yang telah berpaling dari Prabowo kemungkinan juga akan diundang dan hadir di Hambalang. Terlebih lagi, posisi mereka kini telah tersudut. Pengamat politik dari Populi Center, Rafif Pamenang Imawan mengatakan "Kelompok anti demokrasi tersudut usai pertemuan Jokowi-Prabowo. Kelompok radikal kehilangan ruang untuk menggalang dukungan."

Sikap Prabowo sebagai seorang negarawan patut diacungi jempol. Pertemuannya dengan Jokowi menunjukkan bahwa dia adalah seorang patriot sejati yang mengedepankan kepentingan bangsa Indonesia. Kita hanya bisa mendoakan semoga sikap asli dari Prabowo tersebut tidak terpengaruh lagi oleh kelompok Islam Kanan saat pertemuan di Hambalang. Karena kelompok tersebut sebenarnya telah tersudut, dan akan berusaha sekuat tenaga untuk memperoleh lagi keberadaannya. Jadi, pertemuan dengan Prabowo di Hambalang bisa dibilang sebagai kesempatan terakhir mereka untuk rujuk dengan Prabowo. Mudah-mudahan Prabowo bulat dengan sikapnya dalam pertemuan di Hambalang nanti.

Sumber:
1. Antaranews [Ijtima ulama ke-4 siap digelar di Jakarta]
2. CNN Indonesia [Prabowo Kumpulkan Eks Koalisi di Hambalang dalam Waktu Dekat]
3. CNN Indonesia [Pertemuan Jokowi-Prabowo Dinilai Sudutkan Kelompok Radikal]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun