Mohon tunggu...
Negara KITA
Negara KITA Mohon Tunggu... Penulis - Keterangan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bio

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Adu Domba Lewat Fitnah UAS

15 April 2019   17:30 Diperbarui: 15 April 2019   17:35 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum lama ini Ustad Abdul Somad (UAS) memberikan dukungan pada Prabowo Subianto di kontestasi Pilpres 2019. Dukungan tersebut sah-sah saja karena begitulah demokrasi, kita harus menghargai dukungan siapapun dalam pesta politik ini. Sebagai salah satu warga negara Indonesia, sah-sah saja UAS melakukan dukungan kepada Paslon 02 karena itu hak politiknya.

Tetapi, pasca UAS berikan dukungan, ia mendapat terpaan fitnah. Salah satunya datang dari akun Twitter Muhammad Said Didu yang kemungkinan diretas oleh oknum tertentu pada Sabtu, 13 April 2019. Salah satu isi fitnah tersebut adalah UAS yang berikan dukungan pada Capres oposisi karena adanya transaksi rumah dan gratifikasi. Selain itu, akun tersebut juga menebarkan fitnah terkait soal pernikahan atau rumah tangga ustad tersebut.

Kabar fitnah itu pun sampai ke telinga UAS. Melalui akun Instagramnya sangat terlihat bentuk kekecewaan dari lelaki asli Sumatera Utara itu. Ia mengatakan di Instagram: "menjadi marah, hanya karena berbeda pilihan. Lalu marah menjadi fitnah. Menunjukkan akal tak lagi mengikat nafsu. Semoga kita tetap jaga NKRI, dengan kelapangan hati."

Lewat unggahan itu, UAS menambahkan bahwa Pilpres tetap ada selama 5 tahun sekali. Akan tetapi Pilpres 2019 bagi UAS memperlihatkan yang mana teman sejati dan mana lawan berbaju kawan selama ini. Kemarahan UAS lewat postingannya justru menjadi pemantik dalam mengadu domba.

Akibat dari postingan Instagram UAS, banyak pihak yang menuding kubu petahana sebagai dalangnya dan menghakimi pihak yang memfitnah UAS dengan cara melemparkan tuduhan ke kubu 01. Padahal pelaku dari fitnah tersebut tidak jelas siapa pelakunya. Terlebih lagi terkait dukungan UAS kepada Prabowo, tentu saja dianggap santai oleh Jokowi. Karena banyak ulama yang telah berikan dukungan pada pria asli Solo itu.  

Sebagai salah satu simpatisan Paslon Petahana, kita harus tetap menghargai pilihan tiap orang. Harus diingat dan digarisbawahi bahwa negara ini memberikan kebebasan dalam berdemokrasi. Secara logika, apabila negara menghargainya maka pendukung 01 tentu saja harus menghargai pilihan seorang UAS. Apalagi fitnah terhadap UAS jauh lebih merugikan pihak 01 daripada dukungan UAS terhadap 02.

Sebagai ulama yang dihormati dari kedua belah pihak, fitnah terhadap UAS hanya akan membuat banyak pihak bersimpati dan mengutuk fitnah yang beredar. Akan tetapi, sangat disayangkan pula sikap UAS justru membuat seolah-olah pendukung 01 lah pelaku penebar fitnah itu. Bayangkan saja karena fitnah ini bisa jadi banyak pendukung 01 yang ikut kecewa sehingga menjadi golput atau berpindah haluan politik.

Apabila kita teliti, maka fitnah terhadap UAS justru terlihat seperti upaya adu domba menjelang Pilpres. Adu domba ini, jauh lebih menguntungkan pihak 02 karena banyak orang akan merasa simpatik dan beralih pilihan. Jangan sampai kita termakan jebakan.

Fitnah tersebut bisa jadi dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menjatuhkan pihak petahana. Karena kita sebagai pendukung Jokowi-Ma'ruf menghargai pilihan seseorang. Kita adalah orang-orang yang cerdas dan menjunjung tinggi demokrasi serta mampu menjaga kondisi Pemilu tetap damai dan demokratis.

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun