Ramuan JK dan Paloh Kelola Bisnis

Mengelola bisnis bukanlah perkara yang mudah. Banyak orang yang jatuh bangun dalam mengelola usaha mereka. Agar suatu perusahaan dapat tetap survive, perlu adanya manajemen yang handal. Bagi yang pernah mengikuti perkuliahan manajemen, tentu sudah tak asing lagi dengan Manajemen Pemasaran, Keuangan, Produksi dan Operasi, hingga Sumber Daya Manusia. Semuanya saling berkaitan sehingga pemilik perusahaan yang baik adalah mereka yang mampu meramu tiap bagian dari manajemen tersebut dengan baik.

Sebagai contoh, ada Wapres RI Jusuf Kalla yang mengelola Kalla Group. Wapres Jusuf Kalla adalah generasi ke-2 yang menakhodai perusahaan keluarga tersebut. Ia pun telah mempersiapkan generasi ke-3 untuk melanjutkan estafet kepemimpinan Kalla Group. Wapres Jusuf Kalla mengatakan bahwa mempertahankan keberlangsungan perusahaan bukanlah suatu perkara yang mudah. Hal terpenting dari suatu usaha pertama kali adalah etika dan tujuan. JK bercerita bahwa ia selalu diajarkan bapaknya untuk menyenangkan orang lain atau masyarakat. Bagaimana cara memuaskan pelanggan, filosofi itulah yang dipegang perusahaan hingga kini. Agar tujuan dari perusahaan sekelas Kalla Group dapat tercapai, tentu harus ada pengelolaan yang baik dari manajemennya. Logikanya, agar tercapai tujuan dari perusahaan, maka tata kelolanya juga harus baik.

Contoh kedua datang dari pemilik bisnis media, Surya Paloh. Berbeda dengan kebanyakan pengusaha kaya lain, Surya Paloh bukan pewaris usaha keluarga. Ia memulai usahanya dari kecil. Seperti berjualan teh, ikan asin, dan karung goni.  Tapi, jiwa organisasinya yang membuat Surya Paloh pada akhirnya menekuni dunia pers, bisnis dan politik. Pendiri Metro TV ini berpesan bahwa berkompetisi tidak seharusnya saling melukai, saling menghina, atau saling menjatuhkan. Tapi bisa berkompetisi yang membanggakan. Agar bisa berkompetisi dengan baik ini pula, seorang Surya Paloh sadar ia harus menerapkan tata kelola yang baik pada perusahaannya. Ia tak boleh mengabaikan salah satu aspek dari manajemen.

Memang tidak mudah dalam membangun gurita bisnis seperti yang dilakukan oleh Jusuf Kalla dan Surya Paloh. Ada juga pengusaha yang kerap bermasalah dengan bisnis yang mereka geluti. Sebagai contoh adalah bisnis kertas yang dijalankan oleh Prabowo Subianto dan adiknya Hashim Djojohadikusumo. Perusahaan yang mereka miliki yakni PT Kertas Nusantara (dulu bernama PT Kiani Kertas) telah membuat nasib 1.400 karyawannya yang dirumahkan terkatung-katung. Sejak 5 tahun terakhir, perusahaan ini mengalami masalah keuangan sehingga perusahaan tidak mampu membayar gaji yang menjadi tuntutan karyawan.

Contoh lainnya adalah perusahaan yang pernah dimiliki oleh Sandiaga Uno yakni Indonesia Finance Today (IFT). Perusahaan yang bergerak di bidang media dan telekomunikasi itu tutup pada 2016 silam. Akan tetapi hingga kini polemik pesangon untuk pegawai belum juga terselesaikan. Belasan jurnalis IFT tidak dibayar upahnya selama kurang lebih tiga bulan berturut-turut. Mereka juga tidak diberi THR.

Sehingga apabila kita sedikit menganalisa, maka perusahaan yang dimiliki Prabowo-Hashim dan Sandiaga Uno tidak menjalankan tata kelola perusahaan yang baik seperti yang dijalankan oleh Jusuf Kalla dan Surya Paloh. Seandainya mereka bisa mencontoh falsafah menjalankan perusahaan yang dijalankan JK dan Surya, mungkin nasib perusahaan Prabowo dan Sandiaga akan memiliki cerita yang berbeda.

Sumber:

1.   Bisnis [Bertahan hingga Generasi ke-3, Ini Resep Sukses Kalla Group]

2. Maxmanroe [Surya Paloh ~ Pengusaha Sukses di Bisnis Media Massa]

3. Tempo [Jalan Panjang Nasib Karyawan Kertas Nusantara]

4. Detik [Gurita Bisnis Sandiaga Uno, Si Calon Kuat Cawapres Prabowo]