Mohon tunggu...
Negara KITA
Negara KITA Mohon Tunggu... Penulis - Keterangan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bio

Selanjutnya

Tutup

Politik

Debat Capres: Prabowo dan Penculikan 98

17 Januari 2019   16:42 Diperbarui: 17 Januari 2019   16:47 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demo 98 [Foto: Erik Prasetya/BBC.com]

Berpindah-pindah dari kota ke kota, dari persembunyian ke persembunyian. Untuk menemui keluarga, ia pun harus menyewa kamar Nomor 08 di Hotel Rajasa, Magelang. Namun, saat berpindah ke Jakarta, ia pun tak muncul lagi di permukaan. Raib bersama 13 orang yang belum ditemukan. Dialah Wijhi Tukul, salah satu aktivis korban penculikan 98.

Sejarah telah mengungkap. Tim Mawar melakukan penculikan terhadap aktivis pro demokrasi tersebut. Sebuah tim kecil dari kesatuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Grup IV, TNI Angkatan Darat. Tim Mawar telah mendapat hukuman melalui Mahkamah Militer. Akan tetapi, Komandan Jenderal Kopassus Letjen TNI Prabowo Subianto tidak melewati proses hukum. Masa dinasnya berakhir lewat jalur politis melalui terbentuknya Dewan Kehormatan Perwira (DKP) oleh ABRI.

Kini di tahun 2019, sekitar 21 tahun setelah para aktivis pro demokrasi itu menghilang. Nasib mereka pun tak kunjung ada kejelasan. Malah, Prabowo Subianto yang memiliki keterlibatan di Tim Mawar maju ke pentas demokrasi Pilpres 2019.

Tanggal 17 Januari 2019, akan diadakan debat capres dan cawapres pada pukul 19.00 nanti. Tema yang menjadi topik debat adalah mengenai Hukum, Korupsi, HAM, dan Terorisme. Menurut Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate, momentum kampanye khususnya debat capres-cawapres bisa dijadikan kesempatan mengungkap kejadian atau fakta yang sebenarnya kasus penculikan dan penghilangan paksa aktivis 1998. 

Johnny juga berujar bahwa Prabowo perlu menjelaskan mengapa penyelesaian keterlibatannya di Tim Mawar mendapat perlakuan yang berbeda. Penyelesaian kasusnya saat itu melalui media DKP, bukan melalui Mahkamah Militer. Penyelesaian kasus HAM tentu akan lebih cepat selesai jika aktor-aktor yang terlibat bisa jujur mengungkapkan fakta sebenarnya.

Di kesempatan berbeda, Direktur LSM Lokataru Indonesia Haris Azhar meragukan kemampuan Prabowo dalam mengungkap kasus penculikan aktivis 1998. Karena nama Prabowo sendiri tercatat sebagai terduga pelanggaran HAM berat. Ia bertanya mengenai cara pembuktian dan berapa lama waktunya untuk mengusut tuntas Penculikan Aktivis Reformasi tersebut.

Sepertinya debat capres nanti malam akan menjadi kunci dari terungkapnya kebenaran akan penculikan aktivis 98. Dalam perdebatan tersebut, mampukah Prabowo membeberkan track record nya sebagai orang yang turut terlibat di Tim Mawar? Mampukah Prabowo mengungkapkan ke seluruh warga Indonesia? Tentunya, apabila ia terpilih sebagai Presiden baru Indonesia, kasus HAM harus diselesaikan bermula dari diri sendiri dulu. Kasus HAM yang menjeratnya di masa silam.

Sumber:

1. Tirto [Mengingat Thukul, Melawan Lupa]

2. Medcom [Prabowo Diminta Ungkap Fakta Kasus Penculikan Aktivis 98]

3. Suara [Pegiat HAM Ragukan Janji Prabowo Ungkap Kasus Penculikan Aktivis 98]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun