Mohon tunggu...
Negara Baru
Negara Baru Mohon Tunggu... Freelancer - Tentang Saya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberi Sudut Pandang Baru Negara Kita

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Istana Bongkar Skandal RS Swasta Tolak Pasien Corona

18 Maret 2020   22:09 Diperbarui: 19 Maret 2020   14:00 1200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Achmad Yurianto. detik.com


COVID-19 menyebar dengan sangat cepat. Sudah barang tentu masyarakat dibuatnya was-was. Oleh karena itu wajar kiranya ketika warga mengunjungi rumah sakit untuk memeriksakan kondisi diri mereka. 

Terlebih lagi, pemerintah telah memberitahukan pihak rumah sakit agar siap menerima pasien virus corona. Seperti rumah sakit milik pemerintah, TNI, Polri, dan milik swasta. Ketika ditotalkan ada sekitar 300 lebih rumah sakit yang telah disiapkan.

Namun selama ini pemerintah merahasiakan nama-nama rumah sakit yang menjadi tempat perawatan pasien virus corona, terkecuali RSUP Persahabatan dan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso. 

Kedua rumah sakit itu merupakan rumah sakit yang khusus menangani suatu penyakit. Artinya bukan rumah sakit yang banyak didatangi pasien layaknya rumah sakit umum.

Oleh karena itu, seharusnya pasien dapat datang ke rumah sakit manapun untuk melakukan pemeriksaan corona. Namun yang terjadi, pasien justru ditolak. Hal itu diungkapkan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto pada 17 Maret 2020 dalam sebuah Talkshow di kanal YouTube milik Deddy Corbuzier.

Yurianto membeberkan bahwa ada pasien yang diyakini terinfeksi Corona. Pasien itu memiliki keluhan batuk, pilek, sesak, dan memiliki riwayat perjalanan ke negara terjangkit corona, yaitu Italia. 

Artinya pasien itu dalam pengawasan. Namun ternyata si pasien tidak mendapatkan perawatan sebagaimana mestinya oleh pihak rumah sakit yang ia datangi.

RS Mitra Keluarga yang ia datangi berdalih tidak memiliki fasilitas untuk merawat dan dipersilahkan menuju rumah sakit yang lain. Padahal menurut Yurianto, rumah sakit tidak harus memiliki fasilitas khusus dalam menangani COVID-19.

Fakta yang mengejutkan adalah ternyata di tengah kondisi wabah corona, justru banyak rumah sakit yang menjaga citra mereka. Rumah sakit tidak menginginkan publik mengetahui bahwa mereka merawat pasien COVID-19 karena akan menyebabkan pasien lainnya tidak mau datang. 

Rumah sakit telah menjadi bisnis. Oleh karena permintaan dari pihak rumah sakit pula lah, pemerintah merahasiakan nama rumah sakit yang dapat menjadi rujukan bagi pasien COVID-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun