Mohon tunggu...
Negara Baru
Negara Baru Mohon Tunggu... Freelancer - Tentang Saya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberi Sudut Pandang Baru Negara Kita

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ahok Wagub DKI adalah "Koentji" Anies Maju Pilpres 2024

26 Februari 2020   18:12 Diperbarui: 27 Februari 2020   10:51 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahok dan Anies. medan.tribunnews.com


"You can please some of the people all of the time, you can please all of the people some of the time, but you can't please all of the people all of the time" -- John Lydgate (Biarawan dan Pujangga Inggris)

Kalimat itu pula yang dipopulerkan oleh Presiden AS ke-16, Abraham Lincoln. Apapun yang kita lakukan tidak akan selalu diterima dengan baik oleh khalayak banyak karena tiap orang memiliki kepentingan yang berbeda. Oleh karena itulah demokrasi ada guna memuaskan dahaga publik akan keterwakilan suara mereka. Namun sangat sulit mendapatkan formula kepentingan yang seimbang dan dapat diterima oleh seluruh kalangan masyarakat.

Kita tengok saja ketidakpuasan yang tak berkesudahan antara pendukung Gubernur DKI Anies Baswedan dengan pendukung Mantan Gubernur Jakarta yang kini menjabat sebagai komisaris Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Kedua belah pihak acap kali saling tuding dan menjatuhkan.

Persoalan teranyar yang kini dihadapi Anies adalah masalah klasik DKI Jakarta yang seakan tak pernah lepas dari banjir. Anggota Komisi D DPRD DKI memaparkan setidaknya telah terjadi empat kali kasus banjir di ibukota dalam dua bulan terakhir. 

Hal ini menyebabkan politikus PDIP itu mengkritik keras Gubernur Anies Baswedan terkait pencegahan dan penanganan banjir Jakarta. "Kalau banjir sekali itu musibah ya, tapi kalau berkali-kali itu keterlaluan," kata Yuke, 24 Februari 2020 lalu. Yuke memaparkan banyak persoalan yang seharusnya diperhatikan Gubernur supaya banjir tidak terus berulang.

Ketidakpuasan penduduk Jakarta akan penanganan banjir yang dilakukan Pemprov DKI bahkan menyebabkan beberapa pihak menginginkan Anies mundur dari posisi gubernur. Seperti yang diungkapkan Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) Azar Tigor Nainggolan. Ia menyerukan kepada DPRD DKI Jakarta untuk memecat Gubernur Anies karena dianggap tidak becus menangani banjir.

Namun kita tentu tak bisa semata-mata hanya menyalahkan Anies. Banyak faktor yang menyebabkan banjir. Apalagi Anies hanya bekerja sendiri tanpa wakil sejak bulan Agustus 2018 lantaran pasangannya Sandiaga Uno maju sebagai Cawapres di Pilpres 2019. Sepertinya Anies kesulitan mengatasi banjir karena masih bekerja sendiri dan ia membutuhkan wakil.

DPRD DKI telah membahas persoalan tersebut. Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi memaparkan kemungkinan DKI akan memiliki wakil gubernur pada bulan Maret 2020. Cawagub itu berasal dari Partai Gerindra dan PKS.

Namun pertanyaannya, apakah kedua cawagub tersebut mampu memuaskan dahaga dari pengkritik Anies? Terlebih lagi apabila nantinya wagub pilihan tak mampu menyelesaikan persoalan banjir Jakarta.

Lantas apakah win-win solutionnya? Siapakah yang sebaiknya menduduki kursi wagub dan mampu menyelesaikan persoalan banjir Jakarta sekaligus memuaskan dahaga pengkritik Anies Baswedan? Jawabannya adalah Ahok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun