Mohon tunggu...
Nia K. Haryanto
Nia K. Haryanto Mohon Tunggu... Penulis - Blogger, Freelancer

Kuli Ketak Ketik... http://www.niaharyanto.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Duh, Anak Indonesia Darurat DHA!

10 Februari 2019   06:43 Diperbarui: 10 Februari 2019   06:58 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Siapa pun pasti akan kaget saat mengetahui fakta bahwa 8 dari 10 anak Indonesia itu kekurangan DHA. Bagaimana tidak, angka 80% ini kan gede banget. Dan ini sangat memungkinkan masuknya anak-anak kita ke dalam persentase tersebut. Padahal semua tahu, DHA ini fungsinya sangat esensial untuk tumbuh kembang anak-anak.

Penurunan Prestasi Akademis Anak
Data ini terungkap saat momen perayaan Hari Gizi Nasional, 25 Januari 2019 yang lalu. Di dalam British Journal of Nutrition 2016 yang berjudul 'Intake of essential fatty acids in Indonesia children: secondary analysis of data from a nationally representative survey', tersurat dengan jelas. 

Ya, konsumsi DHA pada anak-anak Indonesia sangat jauh di bawah rekomendasi FAO dan WHO yang besarnya 40%. Dan ini, bisa berimbas pada penurunan tingkat kecerdasan dan prestasi akademis anak-anak Indonesia di sekolahnya.

DHA adalah DocosaHexaenoic Acid. Sejenis asam lemak yang masuk ke dalam kelompok Omega-3. Dari berbagai penelitian disebutkan bahwa DHA berperan penting di dalam perkembangan otak; pengelolaan perilaku dan suasana hati; serta optimalisasi fungsi mata dan sistem saraf pusat selama masa kecil. Kekurangan DHA akan sangat bisa berdampak negatif terhadap semua perkembangan atau fungsi dari mata dan otak. 

Sedangkan EPA adalah EicosaPentaenoic Acid. Jenis asam lemak Omega-3 yang lainnya. EPA ini berperan penting di dalam produksi prostaglandin darah.

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Ahmad Sulaeman, mengemukakan bahwa, "DHA dan Omega 3 sangat bermanfaat dalam perkembangan sistem saraf; pembentukan membran sel sehat; dan produksi hormon, seperti yang bertanggung jawab dalam mengatur tekanan darah, viskositas darah, vasokonstriksi, serta respons imun dan inflamasi."

Dan kekurangan Omega 3 dan DHA sangatlah berbahaya. Semua akan berdampak pada masa depan anak. Anak menjadi kurang pintar, pertumbuhan fisiknya tak sempurna, kekebalan tubuhnya melemah sehingga gampang sakit, kulitnya mengalami kekeringan, pandangan matanya kabur, dan perubahan emosi yang berefek pada penurunan prestasi anak di sekolah. Tambah beliau.

Anjuran Jumlah DHA yang Dikonsumsi Setiap Hari
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013 Tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia, disebutkan bahwa setiap harinya, anak usia 4-9 tahun harus mengkonsumsi Omega 3 sebanyak 0,9 gram. Anak yang berusia 10-12 tahun, laki-laki setiap harinya 1,2 gram dan perempuan 1,0 gram. Ada pun berdasarkan rekomendasi dari FAO dan WHO, anjuran porsi untuk anak, EPA adalah sebanyak 100-118 mg/hari sedangkan DHA sebanyak 100-118 mg/hari.

Pak Ahmad Sulaeman menambahkan bahwa ikan, seperti ikan salmon dan lemuru alias sardine adalah sumber makanan yang sangat kaya akan asam lemak DHA. Susu pertumbuhan yang sudah difortifikasi, yang krimnya dipisahkan dari lemak dan diganti dengan lemak kedelai, sehingga jadi ada Omega 3-nya juga bisa menjadi pilihan sumber asam lemak DHA.

Anak Indonesia Darurat DHA
Fakta yang tercantum di jurnal nutrisi di atas memang sangat mengerikan. Jadinya pantas sekali jika dibilang anak Indonesia darurat DHA. Sebab memang, fungsi DHA yang esensial dengan dampak serius jika kekurangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun