Mohon tunggu...
Neera R
Neera R Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Apa aja

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Pengaruh Sifat Orangtua Terhadap Anak

24 Januari 2023   05:12 Diperbarui: 24 Januari 2023   05:22 1070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Perilaku, cara berpikir, maupun cara berbicara anak tergantung pada pendidikan orang tua dan lingkungan sekitarnya. Seperti yang kita kita tahu, pendidikan pertama yang di dapatkan anak berasal dari orang tua nya sendiri karena yang sering berinteraksi dengan anak adalah orang tua. Maka dari itu peran orang tua dalam berbagai hal sangat lah penting bagi tumbuh kembangnya anak. Orang tua bertanggung jawab untuk memantau aktivitas anak, mengembangkan kepribadian, psikologis, emosi sosial, dan kognitif serta memberikan saran, panduan dan arahan dalam kehidupan sehari-hari.

Dasar mendidik perilaku anak adalah dengan memiliki pola asuh yang benar dan baik sejak anak masih kecil atau biasa disebut dengan Golden Age. Orang tua harus memberi teladan yang baik pada anak, dan berhati-hati saat berada di depan anak kareana anak suka mengimitasi orang yang lebih tua atau orang tuanya. Pola asuh bisa diartikan sebagai bentuk cara merawat, mendidik atau membimbing anak agar bisa berdiri sendiri suatu saat nanti. Jeanne Ellis Ormorod mengemukakan bahwa ada tipe pola asuh yang umum dalam keluarga, diantaranya yaitu :

  • Otoritatif

Pada pola ini orang tua memberikan lingkungan rumah yang penuh kasih sayang serta dukungan, tidak membebankan dengan ekspektasi tinggi yang dapat membebankan anak, memberi penjelasan yang dapat dimengerti dalam perilaku yang dapat atau tidak dapat diterima oleh orang lain, menegaskan atura-aturan secara konsisten, dan anak akan diberi kesempatan dalam mengambil keputusan sendiri untuk menikmati kebebasan berperilaku sesuai usianya.

Anak-anak dengan pola asuh seperti ini kemungkinan besar memiki sifat percaya diri, bisa mengontrol diri, memiliki rasa ingin tahu dalam hal baik, dan gembira. Mereka dapat  berkembang dengan baik karena orang tua memberi kebebasan serta bimbingan pada anak. Dalam banyak hal orang tua sering berinteraksi dengan anak tentang berbagai keputusan dan orang tua menjawab pertanyaan anak dengan bijak dan terbuka.

  • Otoritarian

Pola ini berbanding terbalik dengan pola otoritatif, kondisi ekonomi yang serba kekurangan membutuhkan jenis pola asuh otoritarian. Dalam lingkungan keluarga ini orang tua akan jarang menampilkan kehangatan emosional, memberikan ekspektasi tinggi, mengharapkan anak mematuhi peraturan tanpa pertanyaan, dan kurangnya interaksi orang tua dan anak.

Anak-anak dengan pola asuh otoritarian cenderung tidak bahagia, cemas, bergantung kepada orang lain, kurang inisiatif, tidak percaya diri dan kurangnya kemampuan sosialisasi. Mereka juga menjadi pembangkang dan bersifat koersif. Ini akan berdampak negatiaf terhadap perkembangan anak dan akan sulit untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak, karena harus mengikuti apa yang dikehendaki orang tua. Ini bisa saja memicu depresi dan stress pada anak karena tekanan dan paksaan yang harus dia terima.

  • Permisif

Pola Asuh ini adalah dimana orang tua tidak ingin terlibat dengan kehidupan yang anaknya jalani. Jangan terkejut apabila anak berpikir bahwa hal-hal lain diluar sana lebih penting di kehidupan orang tuanya daripada keberadaan anak itu sendiri. Walaupun tinggal bersama, tidak ada kemungkinan bahwa orang tua tahu perkembangan anaknya membuat serangkaian dampak buruk. Pola asuh permisif ini tentu saja berdampak negatif pada anak.

Dengan orang tua ini, anak akan menjadi egois, bergantung pada orang lain, menuntut perhatian orang lain, mempunyai harga diri yang rendah, tidak bisa mengontrol dirinya dengan baik, kemampuan sosialnya buruk, dan merasa keberadaan dirinya tidak penting. Mungkin saja sifat ini akan terbawa sampai dewasa dan tidak menutup kemungkinan jika anak akan melakukan hal yang sama saat dia mempunyai anak.

  • Acuh Tak Acuh

Pola asuh ini adalah pola dimana orang tua hanya memberi sedikit atau tidak sama sekali dukungan emosional terhadap anak, berekspektasi kecil, dan oran tua tampak sibuk dengan masalahnya sendiri. Anak akan menunjukkan sikap tidak patuh terhadap orang tuanya, memiliki kontrol diri yang rendah, dan kesulitan mengelola perasaan frustasi

Dalam hal ini, bisa kita lihat bahwa sifat para orang tua berdampak besar dalam membangun karakter anak-anak secara signifikan melalui berbagai macam hal. Solusi atau pola asuh terbaik ialah pola asuh otoritatif, karena pola asuh ini melihatkan kita bahwa orang tua menganggap anak mempunyai hak dan kewajiban yang sederajat. Para orang tua disarankan untuk memberi kebebasan tetapi dengan bimbingan serta masukan atau arahan terhadap apa yang anak lakukan. Pada dasarnya orang tua lah yang mengarahkan anak sebagai penerus generasi, karena potensi anak tidak akan tumbuh tanpa bantuan orang tua. Kemampuan orang tua dalam memahami anaknya sering dikaitkan dengan keberhasilan suatu pendidikan anak sebagai individu yang unik, mereka memiliki potensi yang berbeda-beda satu sama lain namun dapat saling melengkapi dan berharga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun