Mohon tunggu...
Haura Destina Anandhiyah
Haura Destina Anandhiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Saya merupakan mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. Artikel ini saya buat untuk melengkapi tugas mata kuliah Logika dan Pemikiran Kritis di Universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pentingnya Perhatikan Kesehatan Mental bagi Para Gen Z

11 Juni 2022   11:30 Diperbarui: 11 Juni 2022   11:36 2673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Istilah mental health atau yang secara harfiah diartikan sebagai suatu isu kesehatan mental yang mencakup beberapa aspek kesehatan seperti halnya kesejahteraan emosional, psikologis, emosi dan sosial makhluk hidup yakni manusia. Kesehatan mental memengaruhi cara manusia dalam berpikir, merasa dan bertindak. Kesehatan mental juga yang membantu manusia dalam menentukan harus bagaimana dalam menangani stres, emosi, berhubungan dengan orang lain, bertindak perilaku dan memutuskan pilihan dalam hidupnya. 

Kesehatan mental penting di setiap tahap kehidupan manusia, bermulai dari masa kanak-kanak, remaja hingga dewasa seperti saat ini. Bila selama hidup manusia mengalami dan melalui masalah kesehatan mental, pemikiran, suasana hati maka perilaku dari tiap manusia dapat sangat terpengaruh. Banyak faktor yang berkontribusi terhadap masalah kesehatan mental manusia, seperti halnya 1) Faktor biologis (seperti gen atau kimiawi otak manusia) 2) Pengalaman hidup (seperti trauma atau pelecehan) 3) Riwayat keluarga (seperti masalah kesehatan mental pada keluarga dan relati

 Isu kesehatan mental 'mental health' erat kaitannya pula dengan generasi Z---diartikan sebagai sebuah generasi yang lahir dalam rentang tahun 1995 sampai dengan tahun 2010 Masehi. Generasi Z adalah generasi yang hadir setelah Generasi Y, generasi ini merupakan generasi peralihan Generasi Y namun dengan kecanggihan teknologi yang semakin berkembang---dengan didasari oleh korelasi seperti fakta bahwa generasi Z yang memiliki gaya hidup maupun gaya berfikir yang semakin maju dan terbuka 'open minded'. Maka dari itu, rentan sekali menyebabkan isu kesehatan mental itu hadir ditengah-tengah para Generasi Z.

 Menurut survei yang sempat dilakukan secara online oleh The Harris Poll dengan nama APA pada Juli dan Agustus 2018 di antara 3.458 orang dewasa dan 300 orang berusia 15 hingga 17 tahun. Tercatat bahwa para Generasi Z dinyatakan lebih tertekan daripada orang dewasa secara keseluruhan tentang permasalahan dalam berita, dengan contoh pemisahan dan deportasi keluarga imigran dan migran (57 persen dari Gen Z versus 45 persen dari semua orang dewasa melaporkan bahwa masalah tersebut merupakan sumber stres yang signifikan) dan laporan pelecehan dan penyerangan seksual (53 persen versus 39 persen).

 Generasi Z juga secara signifikan lebih banyak mengalami isu kesehatan mental 'mental health' yakni dengan presentase 27% bedasar hasil survey bila dibandingkan dengan generasi lainnya, yakni termasuk Generasi Milenial pada 15% atau Gen X pada 5%. untuk melaporkan kesehatan mental mereka sebagai adil atau buruk, survei menemukan. Dilaporkan bahwa Generasi Z telah menerima perawatan atau terapi dari profesional kesehatan mental dengan presentase yang lebih tinggi daripada Generasi lainnya.

 Kemudian beberapa contoh terkait isu kesehatan mental 'mental health' yang seringkali ditemukan pada kalangan Generasi Z adalah seperti: 

1) Gangguan kecemasan, hal seperti ini sering kali terjadi dikala para generasi Z mengatasi sesuatu hal yang sedang dialami namun dengan perasaaan kecemasan atau ketakutan yang berlebihan (tinggi sekali). Bagaimanapun hal ini memicu gangguan kecemasan pada dirinya. Jenis dari gangguan kecemasanpun beragam, mulai dari serangan panik, kecemasan umum, kecemasan sosial dan kecemasan sampai dengan perasaan fobia. Gejalanya tentu saja cemas dan takut yang tidak wajar yang dapat saja sangat mengganggu aktivitas Generasi Z sehari-hari.

 2) ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder adalah suatu gangguan kesehatan mental yang dapat menyerang bagian otak dengan gejala berupa kurangnya perhatian, sikap hiperaktif dan sikap impulsif yang mengganggu kerja otak. Meskipun banyak para kalangan Generasi Z yang bisa menyembunyikan gangguan kesehatan mental ADHD ketika di masa sekolah menengah, tingginya tuntutan (nilai yang tinggi, tugas yang menumpuk, keinginan orangtua yang berbeda dengan sang anak) membuat para kalangan Generasi Z tak lagi mampu mengendalikan gangguan kesehatan ADHD seperti ini.

 3) Gangguan makan, dengan contoh yakni bulimia, anoreksia dan kecenderungan makan berlebihan menjadi gangguan makan yang kerap menyerang para Generasi Z. Seringnya, kondisi gangguan makan seperti ini dilatarbelakangi oleh tingginya kadar stres pada generasi Z dan mereka melampiaskannya dengan makan berlebihan. Sejatinya hal tersebut dilakukan untuk mencari ketenangan/kesenangan.

 4) Bipolar, biasanya menyebabkan perubahan suasana hati yang tidak normal pada aktivitas dan energi. Para Generasi Z yang mengidap gangguan kesehatan mental seperti ini dapat lebih aktif dibandingkan dalam keadaan normal. Namun, di saat yang hampir bersamaan, ia bisa tiba-tiba berubah depresi, merasa sangat terpuruk, terpukul, menyedihakn, marah dan kehilangan keinginan beraktivitas seperti sedia kala (normal awal)

 dan 5) Depresi, hal yang tidak hanya orang dewasa mengalaminnya namun depresi dini dapat terjadi kepada para Generasi Z. Depresi dapat memicu terjadinya kondisi lainnya yang lebih membahayakan. Akan muncul niat seperti keinginan menyakiti diri sendiri---bunuh diri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun