Mohon tunggu...
ndarikhaa
ndarikhaa Mohon Tunggu... Administrasi - menulis untuk bercerita

Peace Lover

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Bangkok Traffic Love Story", Potret Kisah Cinta Karyawan Muda di Ibu Kota

21 Februari 2019   23:25 Diperbarui: 21 Februari 2019   23:51 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(gambar : uk.newonnetflix.info)

Adegan saat keduanya mulai saling mengenal satu sama lain
Adegan saat keduanya mulai saling mengenal satu sama lain
Status hubungan yang belum jelas membuat gundah hati Mei Li, terlebih di usia nya yang sudah matang untuk membangun hubungan serius. Dalam kebimbangannya perihal status hubungan dengan Loong, justeru terdapat konflik baru dimana ternyata Loong mendapatkan beasiswa ke Jerman dan dia harus pergi selama dua tahun. Mei Li yang kecewa karena Loong tidak  segera memberi kabar perihal keberangkatannya, merasa Loong hanya main-main dengannya.

Disinilah kepolosan dan keluguan seorang Mei Li sangat tergambar. Sedih, sesak, menangis. Mei Li memeluk tetangganya Plern. Adegan yang sangat penulis suka dimana Mei Li berkata "Andai saja ini cerita di sebuah film, maka aku pasti dapat menentukan ending ceritanya". Sangat menyentuh. Lalu bagaimanakah kisah kelanjutannya setelah Mei Li ditinggal Loong selama dua tahun? Beberapa sajian tidak terduga di akhir film, menjadi ending manis dari film ini.

(gambar : themoviedb.org)
(gambar : themoviedb.org)
Film komedi BTLS yang dirilis 15 Oktober 2009 sangat ringan, tidak terlalu banyak konflik, namun lebih menonjolkan ekspresi, percakapan antar pemeran utama, dan kekonyolan Mei Li yang membuat senyum-senyum sepanjang film. Tingkah konyol Mei Li pada sepanjang cerita seperti menabrak kerumunan dengan mobilnya dimana Loong berada, memecahkan kacamata Loong, merusak laptop Loong tanpa sengaja, hingga menjatuhkan kamera digital  milik Loong justeru menjadi cerita pengait dalam kisah yang mendukung alur film.

Bangkok Trafic Love Story disutradai oleh Adisorn Tresikasem dan ditulis oleh Navapol Thamrongruttanarit sukses menjadi film terlaris di Thailand dalam penghargaan 18th Bangkok Critics Assembly Awards. 

Berbagai penghargaan lainnya pun diraih oleh film tersebut. Prestasi yang didapat diantaranya berhasil memenangkan sebanyak 15 penghargaan dari 34 nominasi dalam 9 ajang penghargaan di Thailand. Bahkan pada Top Awards 2009, hampir menyapu bersih nominasi pada best picture, best director, best actor, favourite breakout movie actress , kecuali nominasi best actress yang belom dimenangkan oleh Chris Howang.

Akan tetapi justeru Chris Howang yang paling sering mengantungi penghargaan dalam acara lainnya yakni pada People's Choice Awards 2009, 7th Come Chad Luek Awards, 7th Starpics Thai Film Awards, 3rd Chalerm Thai Awards, 18th Bangkok Critics Assembly Awards, dan 7 Hamburger Award menyabet nominasi best actress. Hal ini sangat wajar, karena dalam film tersebut Chris Howang berhasil memerankan karakter Mei Li sebagai gadis biasa yang lugu, polos, lucu, tidak terlalu cantik namun menarik, dengan sangat natural.

(salah satu adegan di transportasi umum, yang banyak menjadi latar film BTLS)
(salah satu adegan di transportasi umum, yang banyak menjadi latar film BTLS)
Terlepas dari kritikan bahwa plot dalam film ini yang dinilai agak renggang, akan tetapi terbayar dengan kelebihan lainnya. Nominasi sebagai best picture pada People's Choice Awards 2009, Top Awards 2009, dan 7th Starpics Thai Film Awards dapat dilihat dari hasil gambar yang tersaji. Halusnya pengambilan gambar dan lokasi berhasil mendeskripsikan dan memvisualisasikan keadaan "traffic" di Bangkok. 

Hal ini sangat mendukung judul film tersebut seperti gambaran jalan raya Bangkok yang padat, jalur kereta BTS, stasiun BTS di Bangkok yang modern, festival songkran dengan setting di jalan raya, hingga lima jenis transportasi yang ditempuh Mei Li untuk sampai kantor setiap harinya yang menjadi daya tarik di film BTLS.

Rating yang diberikan penulis adalah 7,8 dari 10 secara keseluruhan yang sangat menghibur untuk melepas penat. Penulis menyarankan agar tidak mengajak adik-adik, anak, maupun keponakannya yang belum dewasa untuk menonton film ini, karena film ini merupakan komedi cinta untuk katagori dewasa.

Kamu penasaran dengan ending ceritanya? Supaya tidak spoiler bisa ditonton sendiri ya.... Karena lebih terasa visualisasi gambar yang tersaji dan dapet banget ekspresi pemainnya. Sebagai pemuda ibukota yang sedang mencari nafkah, film ini merupakan cerminan, gambaran bahkan terdapat nasihat yang dapat diambil hikmah positifnya. Sangat direkomendasikan! Mungkin aja ceritanya mirip dengan kisah cintamu lho...! #eh! Selamat menonton! #sayitwithfilm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun