Mohon tunggu...
Nabila Rizq Wildanbati
Nabila Rizq Wildanbati Mohon Tunggu... Lainnya - JOGJA

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Pendidikan Islam di Indonesia

18 Januari 2021   08:36 Diperbarui: 18 Januari 2021   08:59 5488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan Islam sudah dimulai sejak Islam itu sendiri datang ke Indonesia. Pada abad ke 7 Islam datang, dikatakan oleh Prof. Dr. Buya Hamka. Mengartikan bahwa sudah 12 abad Islam ada di Indonesia. Pendidikan Islam merupakan suatu proses yang sifatnya menyeluruh, meliputi segala aspek pendidikan yang megarah pada pembentukan kepribadian dan akhlak peserta didik.

Era millenial ini merupakan titik untuk mereformasi sebuah tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, hingga tatanan pendidikan untuk meningkatkan moral peserta didik. Banyak persoalan-persoalan tentang menurunnya tingkat moral remaja. Hal ini sangatlah membahayakan untuk masa depan Indonesia, oleh karena itu pendidikan moral dan agama harus ditingkatkan lagi.

Belakangan ini banyak berita-berita tentang kenakalan remaja seperti mabuk-mabukan, narkoba, mencuri, hingga seks bebas. Ini dikarenakan kurangnya pendidikan agama, mudahnya akses internet, perubahan budaya yang mulai ke barat-baratan, himpitan ekonomi, dll. Salah satu penyebab yang akan saya bahas adalah meningkatkan mutu pendidikan agama dalam sistem pendidikan.

Pendidikan islam perlu melakukan pembaruan untuk menghadapi kehidupan di zaman yang serba instan ini. Perubahan visi misi agar lebih efektif untuk membentuk kepribadian mulia para peserta didik. Tentunya ini didasarkan dengan masalah-masalah yang terjadi pada peserta didik hingga masyarakat. Pembaruan pendidikan islam meliputi kurikulum, manajemen pendidikan, proses, fungsi, dan manajemen sumber daya pengolah pendidikan itu sendiri.

Pembaruan pendidikan Islam tidak hanya menyempurnakan hal-hal yang kurang, tetapi juga mengembangkan konsep dan inovasi baru. Faktor-faktor yang harus di perhatikan untuk pembaruan ini. Pertama, faktor internal yaitu visi misi, arah tujuan, serta manajemen tenaga pendidikan Islam sendiri harus sangat di perhatikan. Kedua, faktor eksternal yaitu tentang adanya pengaruh budaya luar, globalisasi, hingga modernisasi yang banyak merusak perkembangan morak peserta didik.

Pendidikan merupakan investasi bagi generasi penerus bangsa. Maka dari itu kita harus peduli dengan hal-hal yang merusak tatanan kehidupan. Fenomena rusaknya moral remaja pada era millenial merupakan pukulan terhadap lembaga pendidikan. Maka dari itu perlu sebuah inovasi dan tujuan baru untuk mengembangkan pendidikan dan moral peserta didik melalui pendidikan Islam itu sendiri.

Tujuan mempelajarinya adalah untuk meningkatkan iman peserta didik, memahami konteks agamanya, membangun kepribadian peserta didik agar berakhlak mulia,  mengetahui hal yang baik dan buruk, sekaligus bekal mereka di akhirat. Selain itu, pendidikan Islam sangatlah penting untuk dikembangkan lagi di Indonesia karena sesuai dengan Pancasila sila ke-1 yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa". Tentunya ini adalah sumber semangat bagi kita untuk meningkatkan mutu pendidikan islam dan juga jalan untuk kita mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun