Mohon tunggu...
Nazwa Khumaira
Nazwa Khumaira Mohon Tunggu... Mahasiswa Hubungan Internasional

Peminat topik internasional

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Potret Gagalnya Perlindungan HAM melalui Film "Quo Vadis, Aida?"

6 Maret 2025   09:55 Diperbarui: 7 Maret 2025   16:03 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Film "Quo Vadis, Aida?" | IMDb

Quo Vadis, Aida? merupakan karya garapan seorang sutradara bernama Jasmila Zbanic yang ditayangkan pertama kali pada suatu event bergengsi Festival Film Internasional Venesia ke-77, tepatnya pada 3 September 2020. 

Kisah nyata menjadi dasar diangkatnya film tersebut dengan mengisahkan pembantaian Screbrenica pada tahun 1995 yang sekaligus menjadi tragedi kelam dalam sejarah Eropa modern. 

Tidak hanya menyajikan alur cerita yang memilukan hati, tetapi juga mengingatkan kepada para penonton betapa tragisnya kegagalan komunitas internasional dalam melindungi Hak Asasi Manusia (HAM)

Sinopsis film Quo Vadis, Aida?
Quo Vadis, Aida? sendiri merupakan cerita yang berlatar di kota Srebrenica, Bosnia, pada masa Perang Bosnia (1992-1995). Pada film ini, para penonton akan diperkenalkan oleh tokoh utama bernama Aida Selmanagic berperan sebagai seorang penerjemah PBB, khususnya dalam United Nations  Protection Force (UNPROFOR), yang bekerja di kota kecil Srebrenica. 

Di tengah perannya menjadi penerjemah, Aida seakan ditekan dengan situasi genting ketika pasukan Serbia Bosnia, yang dipimpin oleh Jenderal Ratko Mladic, mulai menguasai kota tersebut. 

Kedatangan pasukan Serbia tersebut tentunya menciptakan situasi tengah kota yang tidak menentu dan mengancam keberlangsungan hidup warga sipil Bosnia. 

Di bawah bayang-bayang ancaman, warga Bosnia tidak dapat bertindak apa-apa selain berlindung  dan mendengarkan Dewan Keamanan PBB yang menyatakan Srebrenica sebagai daerah aman. 

Di tengah kekacauan tersebut, Aida yang menyadari situasi menegangkan ini langsung berupaya menyelamatkan keluarganya yang berada di antara ribuan warga yang mencari perlindungan di kamp PBB.

Film dengan latar belakang perang ini sukses menarik perhatian lantaran menyajikan perspektif unik kepada para penonton, yakni sudut pandang seorang penerjemah PBB bernama Aida. 

Menjadikannya sebagai sudut pandang dalam film tentunya memberikan kesan baru kepada para penonton untuk menggunakan karakter fiktif dalam menceritakan ulang kisah nyata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun