ABSTRAKÂ
Perkembangannya zaman memberikan dampak positif dan negative kepada perkembangan remaja. Diantaranya perkembangan moral dan Kesehatan mental bagi remaja dalam kategori perkembangan pada fase akhir. Hasil studi menyimpulkan bahwa remaja membutuhkan pengontrolan diri untuk berpikir dan bertindak. Untuk mengembangkan potensi Kesehatan remaja, khususnya kesehatan mental remaja bisa dilakukan dengan menyalurkan kreativitas menulis, musik, seni dan karya positif lainnya.Â
Oleh karena itu, dengan potensi remaja yang besar tersebut, seharusnya dikembangkan gagasan untuk pengembangan Kesehatan mental remaja menurut Psikologi dan Islam melalui ibadan keislaman agar tujuan hidup remaja sebagai pelajar menjadi terarah. Selain itu, remaja yang memahami dan menghayati ibadah mampu mengatasi masalah dalam hidup mereka, peningkatan rasa bersyukur, mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan, dapat menjaga hubungan dengan lingkungan dan Tuhannya sehingga cenderung memiliki standar Kesehatan mental yang baik.
Kata Kunci : Kesehatan Mental, Remaja, Ibadah
PENDAHULUANÂ
Remaja merupakan generasi penerus suatu bangsa. Dari perkembangnya zaman memberikan dampak positif dan negative kepada perkembangan remaja. Pada dasarnya, remaja merupakan fase perkembangan akhir dari fase anak. Remaja sebagai generasi penerus menghadapi tantangan pada era modern saat ini. Pada suatu penelitian menunjukan bahwa remaja membutuhkan pengontrolan diri untuk berfikir, berperilaku dan bersikap. Pengontrolan diri tersebut salah satunya adalah agama.
Apabila remaja mampu menampilkan kebiasaan perilaku yang sesuai dengan norma nilai dan aturan yang ada didalam masyarakat, remaja tersebut dapat dikatakan menaati dan memiliki standar moral yang baik. Sementara itu, remaja yang menunjukan perilaku yang bertentangan dengan norma, aturan, dan nilai yang berlaku di masyarakat maka remaja dapat dikatakan melukakn tindakan amoral (Reza, I. F., 2013)
Remaja yang beragama Islam merupakan muslim yang membutuhkan pembentukan kepribadian muslim yang utuh. Kepribadian muslim adalah tujuan akhir dan setiap usaha Pendidikan Islam, baik dimulai sejak usia dini sampai usia remaja.Â
Oleh karena itu, kepribadian yang diharapkan Islam adalah kepribadian setiap individu muslim yang sesuai dengan norma-norma Islam. Kepribadian tidak dapat terjadi dengan sekaligus, tetapi melalui proses kehidupan yang Panjang. Jadi Pendidikan mempunyai peran yang besar dalam pembentukan kepribadian muslim. Kepribadian terbagi menjadi dua, yaitu kepribadian kemanusiaan yang tercakup di dalamnya kepribadian individu dan kepribadian samawi.Â
Proses dan usaha pembentukan kepribadian muslim dilakukan dengan Pendidikan baik secara individu maupun kelompok. Oleh karena itu, melalui dimensi Pendidikan, nilai dan konsep ibadah dalam keseharian merupakan faktor penentu membnetuk pribadi muslim pada remaja.
Guru dan orang tua, merupakan figure penting kepada remaja, perlu upaya untuk mencapai kesuksesan belajar yang maksimal. Guru harus melatih siswa untuk mencapai kesuksesan belajar, mulai dari melatih siswa dari proses merencanakan sesuatu yang hendak dipelajari, memantau atau memonitoring capaian kemajuan belajar peserta didik dan melakukan proses penilaian terhadap hal-hal yang sudah dipelajari. Jadi peran guru dan orang tua agar remaja sebagai siswa siswi memperoleh kesuksesan belajar, dimulai dari perencanaan, pemantauan dan penilaian pembentukan moral dan Kesehatan mental yang baik.