Mohon tunggu...
NAZWA DHITIA NIKITA
NAZWA DHITIA NIKITA Mohon Tunggu... Lainnya - -

akuntansi58

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bijak Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19

31 Juli 2021   14:58 Diperbarui: 31 Juli 2021   17:23 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

                        Indonesia merupakan negara yang menduduki posisi sebagai negara yang padat akan penduduknya. Berdasarkan fakta yang di dapat, Indonesia berada di peringkat ke-4 dengan penduduk terbanyak di tahun 2021 yaitu berjumlah 273.523.615 juta penduduk berdasarkan penyampaian berita harian Kompas. Oleh karena itu tidak heran jika angka penyebaran Covid-19 di Indonesia termasuk yang tertinggi, sebab faktor dari padatnya penduduk merupakan salah satu penyebab angka penyebaran yang melesat tinggi. Lantas siapa disini yang memiliki peran penting dalam berperilaku bijak dalam menghadapi situasi yang begitu gencar saat ini? tentunya dimulai dari diri kita masing-masing. Bagaimana tidak? karena dengan sikap bijak dari diri kita sendirilah yang akan mencerminkan bagaimana kita menghadapi situasi ini dengan bijak seperti pencegahan yang efektif. Mengapa? karena dengan pencegahan ini kita semua tentunya akan merasakan dampak positif untuk diri kita sendiri serta orang disekitar kita, oleh sebab itu orang lain pun akan menerapkan sikap yang bijak sebagaimana cerminan dari diri kita sendiri. 

                        Kedatangan wabah Covid-19 mendatangkan dampak begitu besar yang tidak hanya dirasakan masyarakat Indonesia saja, namun banyak dirasakan juga oleh negara-negara lain yang terancam oleh adanya wabah pandemi ini. Dimulai dari ancaman terhadap masyarakat, ekonomi, pendidikan, pekerjaan, politik, kesehatan, dan masih banyak lainnya. Berbicara tentang kesehatan yang merupakan salah satu ancaman dari pandemi ini tentunya tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan jasmani saja ternyata pandemi ini sangat berdampak juga terhadap kesehatan rohani kita yaitu kesehatan mental. Kesehatan mental dalam kondisi pandemi Covid-19 ini telah merubah beberapa aspek dalam keseharian kehidupan kita seperti social distancing, karantina, isolasi diri, dan yang sangat mencolok adalah panic buying yaitu perilaku membeli kebutuhan dalam jumlah yang banyak karena takut dengan suatu keadaan atau peristiwa yang sedang terjadi. Kondisi yang sangat tidak terduga, perubahan yang begitu cepat, serta dengan adanya berita yang terus menerus dibicarakan terkait pandemi ini tentunya membuat masyarakat merasa sangat amat tertekan dengan apa yang terjadi. Oleh karena itu banyak perubahan signifikan yang menunjukan peningkatan gangguan stress, panik, dan depresi. 

                         Jumlah kasus orang yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia tembus dengan angka 400.000 per hari nya. Sudah saatnya kita lebih taat dan patuh terhadap protokol kesehatan yang telah di tentukan oleh pemerintah negara kita. Dengan adanya protokol ini ditujukan untuk mencegah penyebaran infeksi virus corona dan meminimalisir peningkatan kasus terinfeksi. Yang harus kita semua lakukan sebagai masyarakat bijak saat ini adalah mengantisipasi resiko tingkat penyebaran serta faktor yang menjadi penghambat penanganan wabah ini. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara yg menganut sistem gotong-royong atau dapat di bilang masyarakatnya sering melakukan interaksi sosial sehingga memiliki ikatan simpati serta empati yang dapat dibilang cukup tinggi oleh karena itu masyarakat negara kita tidak awam dengan ritual sosial seperti berjabat tangan, berpelukan atau dapat disebut sebagai kontak fisik. Dalam situasi seperti sekarang tentunya ini merupakan hal yang seharusnya dianggap lazim dan kita hindari untuk sementara. Dengan hal ini dimaksudkan agar kita bisa bijak dalam mengambil langkah serta mengurangi beban negara yang sedang kewalahan menangani wabah Covid19. 

                       Namun dengan seperti apakah kita bisa bijak dalam menanggapi pandemi ini? sebelumnya kebijakan itu sendiri dapat diartikan sebagai sebuah perilaku atau tindakan manusia yang didasari akal sehatnya dengan rasa penuh tanggung jawab dan bertindak berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya. Orang bijak pastinya akan berhati-hati dalam mengambil langkah, sehingga dia akan mempertimbangkan setiap perbuatannya. Maka sudah seharusnya kita menanamkan perilaku bijak dalam diri kita sedini mungkin, sudah seharusnya kita berupaya untuk menciptakan kondisi saat ini menjadi kondusif, dan berupaya untuk tidak menambahkan rasa cemas kepada masyarakat dengan menyebarkan berita yang tidak benar adanya atau tidak dapat dibuktikan fakta nya. Hal bijak yang harus diperhatikan lainnya yaitu dengan cara tidak memborong stok barang dan makanan karena panik berlebihan sebab itu merupakan suatu pemicu yang menyebabkan kondisi yang tidak kondusif dan yang paling terpenting adalah bijak dalam penerapan protokol kesehatan yang baik seperti 3M (Mencuci tangan, Memakai masker, dan Menjaga jarak ) serta menjaga pikiran agar terus berpikir positif dengan segala hal yang terjadi. 

                     Marilah kita melakukan hal bijak secara cerdas, hindarilah pemberitahuan yang tidak jelas asal-usul nya, hindari berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan seperti mengaitkan hal tersebut dengan berita politik yang mana hanya akan menciptakan kegaduhan dan rasa cemas masyarakat yang semakin berlebihan, terlebih lagi berita yang didapatkan sumbernya tidak jelas. Sebagai masyarakat bijak dan cerdas dalam bertindak sudah seharusnya kita bersatu melawan pandemi ini dan bekerja sama menanggulangi wabah virus corona ini secepatnya agar cepat berakhir. 

                                                                                                                    DAFTAR PUSTAKA 

Muhammad Idris. (2021). “Provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak”. [online]. Tersedia: https://money.kompas.com/read/2021/01/24/090600726/7-provinsi-denganjumlah-penduduk-terbanyak-di-indonesia?page=all yang direkam pada 24/01/2021, 09:06 WIB 

SS.Kurniawan. (2021). “Infeksi meroket, Indonesia negara dengan kasus mingguan COVID-19 tertinggi di dunia”. [online]. Tersedia: https://newssetup.kontan.co.id/news/infeksi-meroket-indonesia-negara-dengan-kasusmingguan-covid-19-tertinggi-di-dunia yang direkam pada 21/01/2021, 17:55 WI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun