Mohon tunggu...
Anastasye Natanel
Anastasye Natanel Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

pencinta olahraga dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Saya dan 19 Peserta Danone Blogger Academy

10 November 2017   21:01 Diperbarui: 10 Agustus 2019   13:32 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Coba, ada yang tahu umur saya berapa?" celetuk dokter Inge di sela memberi materi soal Hidrasi sore itu. Mbak Fika yang kebetulan duduk di samping saya spontan menjawab 39 tahun. Dokter Inge hanya bisa tersipu malu, namun segera membantah. 

Ternyata, dokter yang berperawakan mungil dengan rambut pendek itu sudah berumur lebih dari setengah abad. Saya dan peserta Danone Blogger Academy lainnya hanya bisa terperangah dengan pengakuan bu dokter. 

Ya siapa juga yang tidak kaget--dan iri. Untuk ukuran yang sudah layak menimang cucu, dokter Inge terlihat sangat muda untuk usianya yang sudah tidak muda lagi. Aging gracefully bahasa kerennya.

Di tengah kekaguman kami dengan sosok yang jadi pemateri terakhir di hari kedua Danone Blogger Academy tersebut, materi soal Hidrasi dijabarkan dengan sangat baik dan menarik dari dokter Inge. Sesekali perempuan berparas cantik itu bercanda dengan peserta atau berpose saat hendak difoto. 

Sejak tanggal 3 November, saya dan 19 orang peserta Danone Blogger Academy terpilih untuk mengikuti rangkaian acara offline dari tanggal 3,4, dan 11 November. Kemudian nanti jika tidak ada halangan, pada tanggal 17-19 November nanti kami bakal diajak untuk visit pabrik Danone yang ada di Klaten (baca: Kleiten). Lalu pada tanggal 16 Desember nanti akan diadakan Graduation Night untuk lulusan akademi pertama ini. 

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Saya sendiri tak pernah mengira bakal terpilih saat mendaftarkan diri dalam pencarian 20 blogger dari Danone Blogger Academy yang bekerja sama dengan Kompasiana ini. Tadinya, yang penting daftar aja dulu. Urusan terpilih atau gak belakangan.

Tahu-tahu saya malah menerima Whatsapp dari salah satu tim Kompasiana, yang menyatakan kalau saya terpilih. Puji Tuhan sekali. Selalu merendahkan ekspektasi adalah koentji. Itu yang selalu saya amalkan tiap kali mendaftar atau mengikuti lomba apa pun. Karena kalau terlalu berharap tinggi, bisa-bisa tergabung dengan barisan sakit hati yang susah move on.

Lebih bersyukur lagi karena materi yang didapat sejak hari pertama benar-benar sangat bermanfaat dan membuka wawasan sekali. Para pemberi materi pun bukan pemateri sembarang. Sebut saja Dr. dr. Damayanti R. Sjarif, Sp.A(K), Professor Rindit Pambayun, sampai Pungkas Bahjuri Ali, STP, Ms, PhD.

Mana ada saya tahu soal stunting sebelumnya, yang ternyata menjadi permasalahan kesehatan cukup besar saat ini di Indonesia. Atau perihal makanan berbentuk pure ternyata tidak mencukupi pemenuhan gizi pada bayi. Atau ada begitu banyak lapangan pekerjaan yang disediakan pemerintah di bidang kesehatan, hanya sedikit yang mau dikirim ke daerah-daerah terpencil. Ibukota selalu menjadi tempat menuai rezeki paling diinginkan.   

Ya kalau bukan karena kesempatan ini, saya sama aja kayak anak bastard-nya Ned Stark. You know nothing, Jon Snow. 

Saya juga sangat bersyukur karena 19 peserta lainnya sangat welcome. Gampang bersosialisasi dan berbaur tanpa pilih-pilih. Para panitia pun sangat mudah diajak bekerjasama dan sangat baik. Games-games yang ada selama ice breaking pun sangat variatif dan menghibur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun