Mohon tunggu...
Nazilatul chusna
Nazilatul chusna Mohon Tunggu... Guru - Penulis blog

Mahasiswa Uin Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apakah Teman Sebaya Berpengaruh terhadap Anak?

10 Maret 2020   13:15 Diperbarui: 10 Maret 2020   14:11 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hmmm… mendengar kata “teman sebaya” pasti yang ada dipikiran kalian adalah teman yang usianya sama, teman yang ada disekitar rumah. 

Yuppss .. memang teman sebaya adalah teman dengan usia yang sama serta dengan pola pikir yang sama juga. Kadang teman sebaya dapat didapatkan dari suatu organisasi atau dari hobi yang sama. Apakah kalian pernah satu organisasi dengan seseorang yang usianya di atas kalian atau dibawah kalian? Apa yang kalian rasakan ? pasti ada saatnya, kalian merasa “sungkan” terhadap seseorang tersebut. Tetapi ada juga yang malah merasa nyaman berteman dengan seseorang yang usianya lebih dewasa.

Anak mulai mengenal teman sebaya saat dirinya TK atau lebih tepatnya saat usia 4/5 tahun. Sebagai orangtua dan calon orangtua, kita wajib mengetahui dengan siapa anak kita bergaul. Karena, teman sebaya sangat memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan anak. 

Anak akan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan temannya. Maka sebagai orangtua harus selalu waspada terhadap teman si anak. Teman yang baik akan memberikan pengaruh baik juga terhadap anak, begitu juga sebaliknya. Misalnya, ada teman yang pintar, maka anak akan belajar lebih giat lagi dan akan memaksimalkan agar sama dengan temannya. 

Begitu juga dengan teman yang sedikit nakal, akan mempengaruhi anak untuk nakal juga. Karena anak usia dini belum bisa membedakan antara yang benar dan mana yang salah. Oleh sebab itu, anak akan mengikuti apa kata temannya.

Wentzel dan asher, para ahli perkembangan membedaakn status sosial teman  sebaya menjadi beberapa tipe. 

Yang pertama, popular children atau biasa disebut dengan anak-anak yang populer. Anak-anak populer akan lebih mudah bergaul, akan lebih banyak teman, dan akan lebih disukai temannya. 

Yang kedua, average children atau yang biasa disebut anak-anak biasa, tidak populer juga bukan anak yang terabaikan. Anak biasa ini menerima keadaan jika temannya hanya sedikit atau hanya itu-itu saja. 

Yang ketiga, neglected children atau bisa disebut dengan anak-anak yang terabaikan. Anak dengan tipe seperti ini biasanya anak yang kurang percaya diri dan sulit beradaptasi dengan lingkungannya. Anak tipe ini juga, bukan opsi dijadikan sahabat, karena biasanya didalam dirinya ada yang tidak disukai orang lain. 

Yang keempat, reglected children biasa disebut dengan anak yang ditolak. Anak dengan tipe ini sangat jarang dijadikan opsi sebagai sahabat dan cenderung tidak disukai oleh teman sebaya. 

Yang kelima, controverional children biasanya disebut dengan anak yang kontroversional. Anak dengan tipe ini merupakan anak yang suka membuat masalah dan cenderung tiudak disukai dengan teman sebaya, kadang juga anajk dengan tipe ini merupakan anak yang kurang kasih sayang, maka dari itu dia mencari perhatian kepada orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun