Mohon tunggu...
Nazhif DzakyThaheer
Nazhif DzakyThaheer Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Film Dokumenter Horor yang Horornya Melebihi Film Horor

14 Juli 2021   23:21 Diperbarui: 14 Juli 2021   23:30 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Dalam film itu menyinggung tentang dismorfia snapchat. Dismorfia snapchat merupakan fenomena di mana pasien ingin melakukan operasi agar membantu mereka terlihat seperti wajah dengan versi filter yang ada di platform atau media sosial. Orang-orang terobsesi ingin menjadikan wajahnya seperti ketika memakai filter yang ada di platform atau media sosial. Hal tersebut merupakan sindrom yang berpengaruh pada kesehatan mental seseorang yang diakibatkan oleh media sosial.

Dalam film tersebut juga memberikan data bahwa tidak ramahnya media sosial terhadap psikologis penggunanya. Di Amerika Serikat, data gadis remaja yang dirawat dirumah sakit karena menyanyat dirinya sendiri pada tahun 2010-2011 cukup stabil. Di tahun setelah itu, bertepatan dengan boomingnya media sosial, angka data tersebut melonjak naik.

Kasus menyayat diri yang dialami gadis remaja berusia 15-19 tahun naik sekitar 62%. Lalu, untuk gadis berusia 10-14 tahun naik sekitar 189%. Lebih parahnya lagi, tren bunuh diri gadis remaja berusia 15-19 tahun di Amerika Serikat naik 70% dibanding dekade pertama tahun ini. Sedangkan untuk gadis berusia 10-14 tahun naik signifikan sebesar 151%.

Dari data tersebut cukup menguatkan pesan yang dibawa dalam film itu bahwa media sosial berdampak pada kesehatan mental seseorang. Hal itu menampilkan fakta bagaimana media sosial turut andil mempengaruhi kesehatan mental seseorang, membuat seseorang terobsesi menjadi cantik versi media sosial.

Manusia Kehilangan Kendali atas Teknologi yang Diciptakan

Algoritma yang diciptakan oleh orang-orang yang bekerja di perusahaan teknologi telah membawa perubahan. Algortima diciptakan demi mengejar kesuksesan pada perusahaan. Algoritma terus bekerja menghasilkan pundi-pundi uang kepada perusahaan teknologi terbesar sepanjang sejarah kemanusiaan ini.

Algoritma dalam internet terus bekerja dan mempelajari apa saja yang kita cari dan kita sukai. Dengan begitu, akan memudahkan media sosial untuk merekomendasikan hal-hal apa saja yang kita sukai. Kita akan terus diberikan hal-hal apa saja yang kita mau dan kita sukai, begitu juga halnya dengan orang lain. Internet dan media sosial lebih tahu apa yang kita sukai disbanding dengan diri kita sendiri.

Saat kita mencari sesuatu di internet, kita akan diberikan sesuatu yang kita sukai dan kita cari. Begitu juga dengan orang lain. Seseorang yang dengan yang lain mendapatkan hasil pencarian yang berbeda dikarenakan minat dan kesukaan yang berbeda. Di sisi lain, internet akan menghubungkan orang-orang bagi yang mempunyai minat dan kesukaan yang sama.

Dari semua yang dimiliki teknologi tentang manusia, hingga melebihi sifat yang dimiliki dari manusia, semua akan bermuara kepada skakmat kemanusiaan atau hancurnya kemanusiaan yang diakibatkan produk ciptaannya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun