Mohon tunggu...
Nazeem Jordan
Nazeem Jordan Mohon Tunggu... Guru - Ayo Membaca

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mitigasi Bencana Berbasis Pedagogi Inovatif dalam Proses Pembelajaran di Masa Pandemi

26 November 2020   20:35 Diperbarui: 26 November 2020   20:40 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

Pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat secara umum, melalui proses belajar mengajar lembaga formal dan informal. Konteks formal pendidikan di sekolah dilihat dari proses belajar mengajar dan dapat mewujudkan pendidikan.Pendidikan merupakan cara bagi peserta didik untuk belajar mengenai nilai-nilai. Oleh karena itu integrasi dari nilai yang berdasarkan pembelajaran serta pembangunan karakter sangat diperlukan untuk membekali peserta didik dalam menghadapi kesulitan dan masalah serta tantangan yanga kompleks. Guru atau pendidik serta pengembang kurikulum diharapkan mampu dalam menanamkan dan membina kepribadian, karakter kepada peserta didik. Nilai karakter nasional yang diekstraksi dari nilai budaya lokal dapat digunakan sebagai sumber belajar di bidang pendidikan dengan orientasi pada konteks lingkungan sosial.Pada masa pandemi ini, proses pembelajaran di lingkungan pendidikan harus beradaptasi dengan keadaan, proses pembelajaran dilakukan secara dalam jaringan (online). Kemudahan setiap orang dalam mengakses berbagai macam situs media sosial, juga diiringi bahwa media sosial dalam penggunaan dan pemanfaatannya memiliki dampak yang menguntungkan dan merugikan bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan.

Dengan adanya Fenomena wabah yang mengglobal atau yang biasa disebut dengan Pandemi ini sangat berdampak pada berbagai sector termasuk pada sector pendidikan yang mana proses pembelajaran secara tidak langsung berganti dari Offline/ tatap muka menjadi Online/ Daring hal ini memaksa atau menjadi tantangan untuk guru dan murid memulai hal yang baru dalam proses belajar mengajar. Jadi pedagogi Inovatif sendiri merupakan berangkat dari persoalan dan dengan adannya Pandemi Covid -- 19 ini bisa dianggap sebagai A Blessing In Disguise ,sebuah situasi buruk karena mengancam nyawa namun disisi lain bisa menjadi peluang dan memberikan kesempatan termasuk lebih cakap dalam menggunakan teknologi informasi dan jadi terbiasa bahkan nanti kedepan tatap muka akan dikurangi dan diganti dengan online. Dengan adannya Pandemi dan New Normal ini memang keduannya merupakan tak bersyarat, tak terduga dan kondisi yang tidak pasti , maka jika paradigma pendidikan hanya berfokus pada hafalan ,numeric dan literasi saja, maka generasi kita tidak akan mampu memecahkan masalah. Dibutuhkan paradigma baru yaitu dengan adannya Pedagogi Inovatif,Pedagogi Inovatif sendiri esensinya merupakan sebuah pedagogi yang diserahkan kepada otonomi atau guru agar berkereasi sekaligus menghasilkan anak -- anak  yang kreatif, dan ini sebenarnya relevan dengan konsep merdeka belajar artinya dengan konsep merdeka itu diberikan nya otonomi untuk mengembangkan materi pembelajaran lebih kontekstual dengan persoalan yang dihadapi murid sehingga murid sadar dengan masalahnya terutama dalam masalah -- masalah sosial, dengan cara guru mengajar berbeda dan menjadi gaya tersendiri sehingga melahirkan sesuatu yang kreatif , dan bagaimana membuat anak -- anak senang , termotivasi dan kreatif dalam belajar IPS karena sentuhan dari guru IPS sendiri. Oleh karena itu diperlukan kemampuan guru agar bisa memberikan proses pembelajaran dengan cara yang tidak biasa sehingga persoalan -- persoalan yang dihadapi anak sekarang termasuk pandemic itu bisa diselesaikan dengan baik, jadi esensi nya adalah dengan pedagogi Inovatif ini bisa membuat murid termotivasi , senang dan tidak jenuh dalam belajar online.

Setelah membahas mengenai Pedagogi Inovatif berikut beberapa contoh Implementasi dari Pedagogi Inovatif sendiri, yang pertama sesuai dengan beberapa contoh yang dapat diangkat yaitu Isu Kontekstual yang ada di IPS isu yang pertama yaitu tentang Kependudukan. Di IPS sendiri mengajarkan tentang Kependudukan atau kualitas Penduduk dan jika ingin melakukan Pedagogi Inovatif menurut saya jangan berlama lama membicarakan tentang definisi kependudukan dan angkat lah isu -- isu yang sedang hangat maupun isu yang pas untuk dibahas seperti contoh mengenai Isu Pernikahan Dini dengan mengangkat topic mengenai tokoh yang berjuang dalam Pendidikan seperti contoh Isu tentang Malala seorang gadis Afganistan yang berjuang untuk memperoleh pendidikan yang layak dari ancaman sekelompok tetara Taliban sehingga Malala berjuang sampai akhirnya mendapatkan Nobel Penghargaan atas perjuangannya, jadi esensinya biarlah anak -  anak mampu menyelesaikan masalah yang terjadi terutama anak perempuan agar mampu bercerita dan memiliki keberanian untuk berpendapat, sehingga Pedagogi Inovatif sendiri bukanlah menyampaikan materi sebanyak mungkin namun memberikan peluang lebih banyak pada anak -- anak untuk menyampaikan pendapat, pikiran. Jadi dari adannya materi seorang guru harus memilih materi yang esensial dan juga kemudian berikan ruang dan waktu bagi anak -- anak untuk bercerita , menyampaikan pendapatnya mungkin juga bersimulasi dengan teman -- teman lainnya.Isu yang kedua mengenai materi Sampah dan Lingkungan, disini memberi contoh seorang warga kelahiran France yang sudah menjadi Warga Negara Indonesia yang bernama Aurelien Brulle atau yang lebih dikenal Chanee yang merupakan aktivis lingkungan sekaligus pendiri dari yayasan Kalaweit yang ada di Kalimantan yang focus pada pelestarian satwa terutama Owa dan Primata Lainnya dan juga merupakan orang yang menyuarakan pelestarian lingkungan dari beberapa masalah yang terjadi di Hutan Kalimatan dan Sumatera, dalam pembelajaran IPS sendiri bisa dilakukan dengan Virtual Tour bagaimana Chanee Kalaweit ini melakukan upaya pelestarian lingkungan sehingga siswa tidak merasa bosan dan juga terinspirasi dari kisah inspiratis Chanee Kalaweit ini. Dan esensi dari Pedagogi Inovatif ini yaitu menerapkan gagasan dari tokoh Inspiratif seperti Malala dan Chanee Kalaweit dan sebagai Pedagogi Kratif sendiri digunakan untuk menginspirasi bahwa pembelajaran IPS harus mampu memberikan ruang dan kesempatan kepada anak -- anak untuk menyampaikan suara mereka terkait tadi Pernikahan Dini dan juga menjaga Lingkungan dan juga memfasilitasi siswa berpendapat dalam pembelajaran IPS mengenai hal inilah yang akhirnya melatih keberanian untuk menyuarakan pendapat di tengah budaya patriarki yang masih melekat di masyarakat, Jadi esensi dari Pedagogi Inovatif sendiri yaitu terciptannya suasana belajar yang menyenangkan dan yang paling terpenting lagi perlunya motivasi disetiap pertemuan dan memprovakasi kepada anak -- anak agar sudah memiliki cita -- cita sebelum lulus dari SMP sehingga inilah yang menjadi stimulus bagi anak -- anak untuk mulai belajar dengan sungguh -- sungguh di saat Pandemi Covid -- 19  ini sedang berlangsung di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun