Mohon tunggu...
Authar
Authar Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Penulis

Hidup Sekali, Berarti, Lalu Mati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Warta Warna-warni Keberagaman

19 Agustus 2021   09:05 Diperbarui: 19 Agustus 2021   09:12 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Akankah kita rela bangsa besar yang diperjuangkan dengan cucuran keringat dan genangan darah parah syuhada pahlawan kita terkapar akibat konflik antar sesama? Akankah kita rela bangsa ini sekarat akibat kepentingan beragama yang saat ini semakin mengeras? Ditambah dengan menjamurnya politik kotor yang membiaskan antara benar dan salah demi otoritas. Tentu jawabannya tidak.

Kita tak pernah rela bangsa yang direbut dari serdadu kompeni dengan terbengkil-bengkil ini kembali meringkukkan badan akibat perpecahan kaumnya sendiri. 

Sebab itu untuk menangkal konflik antar sesama khususnya konflik beragama, esensialnya kita dapat menanamkan moderasi beragama yang bermakna cara pandang kita dalam beragama secara moderat yakni memahami dan mengamalkan ajaran beragama dengan tidak ekstrim.

Banyak yang dapat kita lakukan dalam mempraktekkan sikap moderasi dalam beragama, semisal di masa pandemi covid-19 ini sikap moderat beragama dapat kita amalkan dengan cara;

Pertama, mengikuti anjuran pemerintah, pakar dan pihak berwenang dalam penanganan covid-19. Tentunya umat beragama harus dapat legowo dan melapangkan dada ketika praktik beribadah harus dapat menyesuaikan dengan kondisi pandemi. 

Bagi umat muslim yang semula sholat berjamaah dengan merapatkan shaf, maka ada penyesuaian dengan merenggangkan shaf dalam keadaan darurat wabah, bisa jadi sholat di rumah. 

Bagi umat kristiani tentu menjarakkan tempat duduknya saat berada di Gereja, bahkan ada beberapa tempat yang terpaksa melaksanakan kebaktian secara online, begitu juga umat beragama lain.

Kedua, tolong menolong mengatasi covid-19 dan dampaknya, hal ini sebagai perwujudan dalam memperkokoh ukhuwah Islamiyyah, Basyariah, dan Wathoniyah sehingga tercipta harmonisasi dalam berbangsa dan bernegara.

Ketiga, sabar menghadapi musibah. Hal ini dapat kita realisasikan dengan cara menahan diri untuk tidak bepergian dan berkerumun sehingga menimbulkan mudhorot yang lebih besar.

Dengan kerja sama yang baik bangsa ini akan dapat bertahan dalam badai pandemi yang menerjang saat ini karena bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Oleh karena itu, mari jadikan keberagaman sebagai kekuatan untuk membangun negeri dan memperkokoh tanah air tercinta. 

Jangan sebaliknya, keberagaman malah dijadikan sebagai alasan perpecahan. Hindari menfanatikkan agama kita, menyalahkan agama orang lain dan mengkambing hitamkan berbagai pihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun