Mohon tunggu...
Nayla alfaruq
Nayla alfaruq Mohon Tunggu... Freelancer - Wanita

24 tahun, suka gerak - gerakin jempol kaki kalau lagi mikir serius

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan Pertama

24 Juli 2019   14:27 Diperbarui: 24 Juli 2019   14:32 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan Pertama

Hujan pertama turun di halaman
Rumahku. Tadi malam.
Aku ingin melihat
Dan berlarian di bawah
Rintiknya. Sejuk terasa seperti udara
Gunung di pagi hari.

Akupun keluar. Mendengar suara
Hujan pertama di halaman
Rumahku. Tanah kering yang
Pecah-pecah tersiram basah
Daun-daun gelisah tampak
Segar membuncah.

Seperti jiwa yang lama resah
Menanti kasih yang lelah. Kapan
Hujan akan mencurah. Di halaman
Rumah. Rintiknya sejuk seperti udara
Gunung di pagi hari. Mengobati
Rindu yang hampir mati.

Hujan pertama turun di halaman
Rumahku. Tadi malam.
Sepi, seperti tidak ada yang
Peduli. Aku keluar berlari
Menari pada rintiknya yang tak
Henti. Sejuk terasa seperti udara
Gunung di pagi hari.

ahh.. hujan.. masih sama seperti dulu

kau masih pandai menggugah rasa ku 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun