Mohon tunggu...
Nayla alfaruq
Nayla alfaruq Mohon Tunggu... Freelancer - Wanita

24 tahun, suka gerak - gerakin jempol kaki kalau lagi mikir serius

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rayuan Rindu

6 April 2019   14:22 Diperbarui: 16 Agustus 2020   06:06 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apa yang lebih menarik dari hujan.. wahai para perindu?
Rintiknya, atau harum tanah basah itu?
Atau kau lebih menyukai berdiam dibalik jendela sambil meratapi nasibmu? ataukah kau memang tak suka hujan, kau hanya suka di dongengi tentang hujan?

Jika begitu.. Menepilah sebentar..
Aku yang suka hujan
entah hujan air, hujan salju bahkan hujan air mata aku masih suka.
Aku suka ketika rintiknya jatuh di telapak tangan dan aku menikmatinya dengan memejam mata seolah itu sentuhanmu, aku mencintainya ingin ku genggam lebih kuat namun sela jemariku menunjukkan jalan untuknya pergi.

Tuhan menurunkan sejuk, dari hujan
untuk jiwa-jiwa yang sepi
untuk pikiran-pikiran yang sunyi
untuk rongga dada yang melepuh oleh sebab terlalu lama merindu

Menepilah sayang.. kau yang tak suka hujan
karena aku yang menyukainya.
Biar ku nikmati dengan renunganku
biar ku hayati dengan tulisanku

hei sayang.. menepilah ...
aku yang suka hujan
kau hanya suka di dongengi tentang hujan
Segera akan kuceritakan padamu
Hujan tadi malam sungguh sendu di kotaku
rintiknya serupa rayuan rindumu ke telingaku

Selamat pagi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun