BAB II . PEMBAHASAN
Kronologi Teror bom di tiga gereja di Surabaya
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela
Berdasarkan rekaman CCTV, ledakan terjadi saat suatu sepeda motor yang ditumpangi oleh 2 orang kakak beradik memasuki kompleks gereja dan nyaris menabrak seorang jemaat sebelum akhirnya meledak persis di antara para jemaat yang sedang berjalan kaki.
GKI Diponegoro
Menurut saksi mata Tardianto, sebelum terjadi pengeboman, tiga orang perempuan bercadar, satu orang dewasa, satu anak kecil, dan satu lagi anak remaja, masuk ke area parkiran GKI Surabaya.
Saksi mata lain, juru parkir Mulyanto, melihat ketiganya mengenakkan rompi dan satpam Antonius melihat ketiganya berjalan berjajar di pinggir jalan depan GKI, masuk ke pintu halaman gereja, dihadang oleh seorang satpam yang kemudian ia peluk sebelum akhirnya terjadi ledakan.
GPPS Jemaat Sawahan
Menurut Kepala Rumah Tangga Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, Suhendro, peristiwa terjadi saat suatu mobil merangsek masuk ke halaman gereja dan kemudian melemparkan sebuah bom.
Dalam keterangan yang berbeda, Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan menyebutkan bahwa bom di GPPS Jemaat Sawahan merupakan bom mobil.Â
Diketahui bahwa bom dibawa menggunakan mobil Avanza menerobos masuk dengan kecepatan tinggi, menabrak pintu, merangsek ke teras dan lobi gereja kemudian meledak dan membakar gereja.