Mohon tunggu...
Ahmad Nawawi Ibban
Ahmad Nawawi Ibban Mohon Tunggu... Diplomat - Akun Asli

Hanya untuk membuat artikel

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Manfaat Sistem Informasi pada Masa Pandemi Covid-19

17 Agustus 2020   20:00 Diperbarui: 17 Agustus 2020   20:30 2567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sistem informasi adalah istilah populer di tengah perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Sistem informasi yang merupakan kombinasi antara ilmu komunikasi, management dan teknologi informasi. Sistem informasi adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, menyimpan dan mengolah data yang menghasilkan sebuah laporan sebagai acuan dalam mengambil sebuah keputusan.

Menurut (Kertahadi, 1995) Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu alat untuk menyajikan informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya. Seiring berkembangnya zaman, perkembangan teknologi pun menjadi sebuah potensi didalam berbagai bidang sehingga harus direspon secara positif dan adaptif dalam menjawab tantangan abad 21 yang penuh kompleksitas apalagi dengan adanya pandemi Covid-19 yang sedang dialami saat ini.

Coronavirus Disease atau yang lebih sering disebut dengan Covid-19 pertama kali mulai terdeteksi di Wuhan, China pada bulan Desember 2019. Virus ini memicu flu, batuk dan sesak nafas yang dapat mengakibatkan kematian. Dengan adanya kondisi seperti ini mengharuskan setiap orang untuk selalu berada didalam rumah dan tidak boleh melakukan aktivitas diluar rumah kecuali untuk hal yang mendesak.

Pandemi ini juga memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat Indonesia, mulai dari faktor ekonomi, pendidikan dan lain-lain. Dimana dari faktor-faktor tersebut melibatkan begitu banyak aktivitas fisik bersifat rutin, seperti proses jual-beli, pertemuan tatap muka dikelas, dan sebagainya, harus dihentikan sampai waktu yang belum ditentukan. Namun demikian, dengan adanya sebuah sistem informasi yang baik maka perekonomian, dunia pendidikan, dan faktor-faktor lainnya dapat melakukan proses operasi maupun informasi dengan lebih efektif dan efisien karena adanya pengendalian yang bisa mengendalikan proses-proses tersebut, sehingga bisa menghasilkan tujuan yang sesuai dengan apa yang diinginkan.

Pada masa sekarang ini, sektor ekonomi mengalami ketidakstabilan dilingkungan bisnis maupun perekonomian lain yang mengakibatkan beberapa perusahaan ataupun pebisnis, sehingga mereka harus memutar pikiran agar perusahaan dan bisnis mereka tidak mengalami gulung tikar (bangkrut). Dengan adanya kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) semakin mempersulit dunia perekonomian dan bisnis yang mengalami penurunan omset dan bahkan tidak sedikit yang mengalami kerugian, serta pemecatan pegawai agar bisni atau perusahaan tersebut tidak mengalami gulung tikar. Disinilah pentingnya sebuah sistem informasi akuntansi digunakan.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan sebuah sistem informasi yang merubah transaksi bisnis menjadi informasi keuangan yang berguna bagi suatu perusahaan. Sistem Informasi Akuntansi memiliki beberapa sistem-sistem bagian yang berupa siklus-siklus akuntansi. Siklus akuntansi tersebut menunjukkan beberpa prosedur akuntansi mulai dari sumber data sampai ke proses pencatatan/pengolahan akuntansinya.

Tidak hanya menggunakan Sistem Informasi Akuntansi saja yang digunakan oleh para perusahaan ataupun pebisnis, ecommerce dan marketplace juga menjadi solusi jual-beli ditengah pandemi seperti sekarang ini. Sehingga proses jual-beli tidak harus melakukan sentuhan fisik terhadap penjual dan pembeli.

Sistem informasi juga terlibat dalam sektor pendidikan ditengah pandemi Covid-19 ini, yang dimana Sekolah maupun Universitas menerapkan metode online learning (e-learning) yang menjadi pilihan terbaik bagi dunia pendidikan ditengah pandemi seperti sekarang ini. Menteri Pendidikan Nadiem Makarim menerbitkan Surat Edaran no. 3 tahun 2020 pada satuan pendidikan dan Nomor 336962/MPK.A/HK/2020 tentang pelaksanaan pendidikan dalam masa darurat  Coronavirus Disease (Covid-19) maka kegiatan belajar dilakukan secara jarak jauh/daring (online) dalam rangka pencegahan penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19).

Kebijakan Social Distancing maupun Physical Distancing guna meminimalisir penyebaran Covid-19 mendorong semua sektor elemen pendidikan untuk mengaktifkan meskipun sekolah dan kampus-kampus ditutup. Pembelajaran Daring ini menggunakan teknologi informasi atau teknologi digital seperti Google Classroom, Zoom, Google Hangout, Whatsapp dan lain sebagainya.

Dilain sektor seperti sektor geografis juga memakai sebuah sistem informasi untuk mengetahui dimana letak daerah/zona yang banyak terpapar Covid-19. Sistem informasi itu adalah Sistem Informasi Geografis, yang dimana sebuah negara dapat mengetahui letak penyebaran Covid-19 di negara tersebut. Seperti di Indonesia melacak kontak Orang Dalam Pemantauan (ODP) ataupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 selama ini dilakukan dengan cara manual, yaitu dengan cara menanyakan dengan siapa saja PDP ataupun PDP melakukan kontak fisik setidaknya dalam 14 hari terakhir, dan nampaknya hal ini terlalu sulit ataupu merpotkan.

Namun agar dapat mempermudah hal ini, pakar Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Kementerian dan Kesehatan menggandeng beberapa pihak untuk meluncurkan sebuah sistem Covid-19 dan People Analysis. Karena menurut Direktur Direktorat Sistem dan Sumber Daya Informasi UGM, Widyawan ST, PhD. Sistem ini mampu memberikan analisis penyebaran Covid-19 berdasar data sejarah pergerakan telepon seluler yang digunakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun