Mohon tunggu...
Moh Nur Nawawi
Moh Nur Nawawi Mohon Tunggu... Nelayan - Founder Surenesia

Seorang pecinta dunia maritim / Pelayan dan Pengabdi Masyarakat / suka menulis, bercerita dan berdiskusi / @nawawi_indonesia nawawisurenesia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Bom Ikan adalah Teror Dunia Perairan, Pelakunya Sudah Pasti Teroris

16 Mei 2018   14:25 Diperbarui: 16 Mei 2018   21:54 6498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Tribunnews.com

Jumlah ikan berkurang drastis, Penggunaan bom ikan dilarang di manapun di dunia, karena cara mencari ikan yang merusak ini tidak berkelanjutan. Setelah suatu tempat digunakan bom ikan, dan terumbu karang hancur, ikan-ikan tidak akan kembali lagi ke daerah itu. 

Nelayan-nelayan ini tidak berpikir bahwa dengan menggunakan jalan pintas mencari ikan seperti ini, generasi selanjutnya akan menuai kemiskinan, Nelayan-nelayan yang tidak peduli itu akan berpindah dari satu wilayah ke wilayah lain yang belum pernah tersentuh bom ikan. Demikian seterusnya.

Kehilangan penghasilan. Banyak wilayah dasar laut yang dulu menjadi tempat kunjungan wisata, untuk kegiatan diving dan snorkeling, akhirnya kehilangan daya tariknya karena terumbu karangnya rusak dan tidak ada lagi ikan-ikan yang indah. Nelayan kehilangan nafkah karena tidak ada ikan, masyarakat yang lain tidak mendapat penghasilan karena para wisatawan tidak lagi datang ke tempat itu.

Faktor penyebab
Masih maraknya kasus pemboman ikan di perairan Indonesia bukti bahwa pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan masih jauh dari paradigma menjaga kelestarian ekosistem dan konservasi lingkungan perairan. 

Dilihat dari berbagai sisi menyangkut sosial ekonomi nelayan ada beberapa faktor yang bisa dikategorikan menjadi penyebab penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak oleh nelayan, antara lain:

Pertama karena kegiatan melakukan penangkapan ikan merupakan mata pencharaian masyarakat nelayan untuk memenuhi kebutuhan pokok.

Kedua karena sikap mental dan kepribadian nelayan lebih suka menangkap ikan dalam waktu yang singkat, menggunakan sedikit tenaga dan biaya namun dapat menghasilkan ikan hasil tangkapan dalam jumlah yang banyak, tanpa mengindahkan bahwa efek yang dan bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan baik terhadap diri sendiri maupun ekosistem perairan.

Ketiga masih berkaitan etika dan kepribadian masyarakat nelayan pada umumnya adalah masyarakat tradisional dan tingkat pendidikan yang rendah serta tidak mengetahi/memahami bahwa cara-cara penangkapan ikan menggunakan bahan peledak disamping berisiko bahaya terhadap diri nelayan sendiri juga berdampak rusak dan matinya biota laut yang terkena efek bahan peledak tesebut.

Keempat karena sanksi pidana akibat pelanggaran-pelanggaran penangkapan ikan menggunakan bahan peledak itu cenderung ringan.

Jenis dan distribusi bahan bom ikan
Bahan peledak yang digunakan para nelayan nakal ini umumnya menggunakan pupuk amoniak (urea) dan dicampur dengan bahan peledak, solar, dan black powder. Umumnya nelayan menggunakan dua jenis bom ikan. 

Pertama berasal dari pupuk urea yang dicampur dengan solar, lalu dikeringkan dan dimasukkan dalam botol kemudian diberi detonator sebagai sumbu yang dibakar. Bom kedua yakni bahan peledak yang dirakit tapi berbahan mesiu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun