Mohon tunggu...
Moh Nur Nawawi
Moh Nur Nawawi Mohon Tunggu... Nelayan - Founder Surenesia

Seorang pecinta dunia maritim / Pelayan dan Pengabdi Masyarakat / suka menulis, bercerita dan berdiskusi / @nawawi_indonesia nawawisurenesia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

"Sarung Preneur"

6 November 2017   06:04 Diperbarui: 6 November 2017   08:07 1262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era Globalisasi seperti sekarang ini salah satu masalah mendasar yang hingga kini menjadi tantangan terbesar bangsa Indonesia adalah masalah pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi akan memberikan pertumbuhan dan kesejahteraan ekonomi suatu bangsa. Namun demikian, Indonesia tengah menghadapi problem yang sangat kompleks dalam masalah pembangunan ekonomi, yang berimplikasi pada munculnya kesenjangan ekonomi di berbagai sektor. Hal ini disebabkan karena pembangunan tidak mampu menyerap potensi ekonomi masyarakat, termasuk angkatan kerja sebagai kontributor bagi percepatan pertumbuhan dan kesejahteraan ekonomi tersebut.

Problem yang dimiliki bangsa Indonesia itu antara lain adalah pertumbuhan ekonomi yang tidak dibarengi dengan kesempatan tenaga kerja yang merata, sementara angka produktif penduduk Indonesia tidak berbanding lurus dengan besarnya jumlah peluang usaha dan investasi di Indonesia. Ditambah lagi banyaknya peluang dan kesempatan investasi tersebut tidak banyak didukung oleh kemampuan sumber daya manusia yang kualified. Akibatnya timbul kesenjangan antara kebutuhan lapangan pekerjaan dengan kesempatan yang diberikan oleh pelaku usaha kepada angkatan kerja, yang pada akhirnya menyebabkan timbul dan banyaknya pengangguran.

Banyaknya generasi muda baik para penyandang gelar Sarjana hingga tak tertinggal para santri alumni Pondon Pesantren yang menjadi pengangguran, semua ini menjadi salah satu faktor lesunya pertumbuhan ekonomi Nasional. Para generasi muda yang seharusnya menjadi Agen Of Changeterhadap masa depan bangsa kedepan justru menjadi beban Negara. Banyak para generasi muda yang masih berfikir ketika lulus kuliah maupun sekolah bercita -- cita ingin menjadi karyawan, berusaha berjuang untuk bisa bekerja di perusahaan yang bonafit,berlomba - lomba memperkeren Curiculum vitae agar dapat bekerja diperusahaan yang diinginkan. Sangat sedikit para generasi muda yang mempunyai pemikiran untuk membuka usaha sendiri untuk memenuhi kebutuhan ekonomi pribadinya hingga upaya berperanserta meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa.

Santri yang selama ini kita kenal sebagai para pelajar atau pencari ilmu khususnya ilmu agama di pesanten - pesantren adalah bagian dari generasi muda yang memikul tanggung jawab masa depan bangsa ini, mau tidak mau suka tidak suka ada pada pundak mereka jualah beban upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi bangsa yang hingga saat ini menjadi tantangan terbesar bangsa ini terlebih dengan bergulirnya era globalisasi, era pasar bebas dan era keterbukaan informasi seperti yang sedang menjangkiti segala lini kehidupan. 

Banyak anggapan di masyarakat selama ini bahwa santri hanya fokus memperdalam ilmu agama sehingga jarang yang memiliki kontribusi dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat, sehingga banyak rumor yang tidak sehat melabeli santri hanya paham tentang mengaji dan berceramah, lulus dari pesantren hanya jadi guru ngaji, dan mubaligh. Stigma tersebut sudah saatnya di eliminir dengan ikhtiar nyata khususnya ikhtiar dalam upaya peran serta peningkatan ekonomi masyarakat dengan berwira usaha.

Pengembangan semangat wirausaha ala santri penulis rasa sangat penting untuk ditanamkan kepada para santri di setiap pondok pesantren baik yang menyelenggarakan sistim pesantren salafiyah maupun modern. Secara umum di masyarakat masih mengalami ketakutan dalam memulai untuk berwira usaha, banyak faktor yang memicu ketakutan tersebut seperti Modal, sektor usaha apa yang hendak dijalankan, persaingan, minim pengalaman dan masih banyak lagi. 

Ketakutan tersebut juga dialami oleh para generasi muda dalam berwira usaha khususnya para santri, tapi di era keterbukaan informasi seperti sekarang ini banyak pelajaran yang bisa para santri ambil dari para pengusaha muda yang sedang naik daun seperti Nadim makarim dengan Gojek, Ferry unardi dengan Traveloka, Andrew darwis sang pendiri Kaskus dan masih banyak lagi, mereka adalah para generasi muda yang memilih keluar dari comfort zone dengan memulai bisnis untuk menggapai cita citanya.

Sarung preneur adalah sebuah ide untuk menjawab tantangan globalisasi, ide sarung preneur yang diartikan secara harfiah sebagai sebuah wirausaha ala santri karena  sarung sangat identik dengan santri khususnya santri - santri yang bermukim di Pesantren salafiyah. Sarung preneur adalah semangat untuk mendorong para santri keluar dari zona nyaman, memupuk keberanian para santri untuk berwira usaha, dengan semangat yang terus digelorakan diharapkan konsep sarung preneur mampu membawa para santri menjadi para wirausahawan yang sukses dan sanggup berkontribusi pada masyarakat untuk berperan serta menjawab tantangan globalisasi.

Konsep Sarung preneur bisa diaplikasikan dalam berbagai jenis usaha ala santri, dimana semua aspek usaha tersebut mengedepankan ciri khas dan kehidupan para santri itu sendiri, sarung preneur adalah konsep wirausaha ala santri yang lahir dari rahim kehidupan para santri, sarung preneur bisa menjadi ciri khas kesantrian sebuah konsep wirausaha karena memang diambil dari kehidupan, lingkungan serta kehidupan serta kebutuhan para santri itu sendiri. 

Dalam hal ini penulis memberikan gambaran tentang berbagai tantangan serta problematika santri dan masyarakat selama ini antara lain, kebutuhan akan sarana penunjang pendidikan bagi santri, sarana informasi yang seimbang bagi santri dan masyarakat, kebutuhan bahan pokok bagi santri dan masyarakat serta kebutuhan lain yang menjadi tantangan untuk dipenuhi, atas dasar itu konsep santri preneur bisa menjadi solusi atau ikhtiar para santri untuk memenuhi kebutuhan -- kebutuhan tersebut.

Konsep Sarung preneur dapat di aplikasikan pada berbagai sektor usaha antara lain sebagai berikut :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun