Mohon tunggu...
Nawa Sri
Nawa Sri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Be Grateful to be ME...

Pembelajar, suka membaca dan sangat berminat untuk terus menulis. Tertarik dalam pengembangan diri, parenting, perencanaan keuangan serta gaya hidup sehat nan ramah lingkungan. https://nawasri.wordpress.com Email: ms.nawa@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Taman Balekambang Solo, Tanda Cinta Orang Tua yang Kini Bisa Dinikmati Masyarakat Luas

1 Oktober 2015   00:11 Diperbarui: 1 Oktober 2015   01:15 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Cinta Kasih Orang Tua Sepanjang Masa…”

Ungkapan tersebut tentu benar adanya. Kalau kita mencari tahu apa itu cinta sejati, seringkali akan kita temukan dalam bentuk cinta orang tua kepada anaknya. Ya, cinta yang tak bersyarat dan cinta yang tak berbatas itulah cinta yang sejati.

Bentuk cinta seperti itulah yang sekiranya ingin diungkapkan oleh seorang ayah, KGPAA Mangkunegaran VII kepada kedua putri tercintanya: GRAy Partini Husein Djayadiningrat dan GRAy Partinah Sukanta. Beliau pun membangun taman sebagai tanda cinta untuk keduanya, yaitu Partini Tuin dan Partinah Bosch.

[caption caption="Tanda Cinta Orang Tua"][/caption]

Taman yang dibangun pada 26 Oktober 1921 itu terbagi dalam dua area. Area pertama yaitu Partini Tuin, yang berarti Taman air Partini. Partini adalah putri tertua dari KGPAA Mangkunegaran VII. Kemudian area yang kedua adalah Partinah Bosch yang berarti hutan kota Partinah. Memadukan konsep Eropa dan Jawa, taman yang kini dikenal dengan nama Taman Balekambang ini menghadirkan suasana sejuk dan asri.

[caption caption="Hutan Kota Partinah"]

[/caption]

[caption caption="Hutan Kota"]

[/caption]

Awalnya, taman ini memang tidak dibuka untuk umum, melainkan hanya digunakan untuk kalangan keluarga kerajaan saja. Baru kemudian pada era KGPAA Mangkunegaran VIII, taman balekambang mulai dibuka untuk umum sebagai tempat diselenggarakannya pertunjukan kesenian, seperti ketoprak serta musik tradisional.

Setelah sempat mangkrak dan disalahgunakan oleh beberapa kalangan, taman Balekambang direvitalisasi pada tahun 2008. Dan jadilah Taman Balekambang yang bisa dinikmati masyarakat luas sebagai ruang publik seperti yang bisa kita nikmati sekarang ini.

[caption caption="Teduh dan Asri"]

[/caption]

Melihat suasana Taman Balekambang yang seperti sekarang, tentu tak salah jika kita menyebutnya sebagai “Implementasi Ruang Publik yang Sangat Baik dari Kota Solo”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun