Pentingnya Melestarikan Pancasila di Era Revolusi indrusti 4,0

Indonesia adalah negara yang dijajah hingga 350 tahun lamanya. Tapi, dengan kegigihan para tokoh pahlawan dan rakyat yang menyadari akan pentingnya persatuan mereka pun bisa merdeka. Tak hanya melawan penjajah bangsa indonesia pun berusaha membangun bangsa indonesia yang merdeka dengan menyatukan rakyat, membuat proklamasi, pancasila, serta norma-norma yang diatur dalam UUD 1945. 

Berawal dari BPUPKI yang pertama kali mencentuskan pancasila kemudian dirubah lagi. Banyak peristiwa yang mengawal perancangan pancasila. Sampai pada suatu hari terciptanya pancasila pada piagam jakarta.  Tapi sila pertama masih dipermasalahkan dan dirubah lagi hingga jadilah Pancasila yang sekarang menjadi ideologi bangsa ini.

Saat ini pun muncul era baru yakni era Revolusi Indrusti 4,0 yang merubah secara prrlahan perkembangan teknologi di indonesia. Sebenarnya apa sih  Revolusi Indrusti 4,0 itu? Revolusi indrusti 4,0 istilah ini pertama kali didengarkan pada tanggal 8 April 2011. Saat itu Hannover Fair, yang digunakan oleh pemerintah Jerman untuk memajukan bidang industri yang ada saat itu ke tingkat selanjutnya dengan adanya bantuan dari teknologi. Revolusi 4,0 ini sendiri muncul pada abad 21.

Lantas apa dampak revolusi indrusti 4,0 pada pendidikan pancasila?  Kembali pada awal pembahasan Revolusi ini sudah menyebar di seluruh dunia. Bahkan, di indonesia. Contohnya bisa kita lihat jelas selain, indrusti 4,0 ini merubah yang seharusnya pekerjaan dilakukan oleh manusia kini bisa digantikan oleh mesin pekerja.Tidak hanya itu, maraknya indrusti hiburan yang berasal dari luar negeri seperti K-pop, anime dan lain sebagainya.  Terus merasuk pada diri remaja saat ini. Hingga, budaya indonesia pun berubah mengikuti kebudayaan barat seiring berjalannya waktu.

Pancasila sebagai ideologi bangsa ini harus dijunjung tinggi. Melihat pengorbanan para tokoh pahlawan yang melalui waktu yang panjang untuk mencentuskan sebuah ideologi yang bernama pancasila. Tertera pada UUD 1945 alenia ke- 4. Masih banyak orang tidak mengetahui apa pancasila itu. Tidak hanya dari golongan tua tetapi, remajapun jarang yang bisa menjawab saat ditodong menyebutkan sila-sila pancasila.Oleh karean itu, kita sebagai mahasiswa penerus bangsa kita harus melestarikan sikap cinta pancasila. Dengan kompetesi menjadikan warga negara berdisiplin, memiliki daya saing, berpatisipasi dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai pancasila.

Maka dari itu, kita perlu mempelajari, memahami, serta mendalami pancasila secara benar. Supaya saat terjadinya berbagai macam tindakan atau budaya luar yang masuk. Serta peristiwa-peristiwa yang berdampak pada keutuhan dan kelangsungan hidup bangsa indonesia seperti berita hoax, profokasi, intoleran, ujaran kebencian, tindakan-tindakan pelanggaran etika dan moral serta hal-hal lain yang justru bukanlah kepribadian bangsa indonesia sendiri. 

Hal-hal tersebut,  menunjukan betapa pentingnya pendidikan pancasila diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi sebagai bentuk menanamkan nilai-nilai moral kepada generasi penerus bangsa. Marilah kita para remaja mencintai tanah air dengan melestarikan pancasila. Supaya ideologi negara yang sudah dicetuskan para tokoh pahlawan itu tidak menjadi sia-sia dan tidak dilupakan begitu saja.

Ibarat Indonesia sebuah rumah pancasila adalah pondasinya dan Revolusi indrusti 4,0 adalah hujan yang menerpanya. Apabila, pondasinya tidak kokoh hujan ini bisa menghancurkan rumah itu. Dan apabila, pondasinya kokoh rumah tidak akan hancur dan air hujan ini bisa menjadi manfaat bagi taman bunga atau tumbuh-tumbuhan disekitar rumah tersebut. 

Serta persatuan adalah hal terpenting sesuai dengan sila pancasila ketiga. Apabila kita tidak bersatu indonesia akan terpecah belah. Seperti contoh timor timur yang memisahkan diri dari indonesia menjadi timor leste. Begitu pula kita sebagai generasi penerus bangsa harus bisa jadi pemersatu bangsa sehingga kita akan kuat meski banyak budaya dan teknologi yang lebih canggih memaksa kita melupakan pancasila.