Mohon tunggu...
Kel 2 KKN T 35 UNIDA Gontor
Kel 2 KKN T 35 UNIDA Gontor Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Universitas Darussalam Gontor

Akun resmi Kelompok 2 KKN-T 35 UNIDA Gontor Desa Dawung Dusun Dawungredjo

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pupuk Organik dari Sampah Kertas dan Kardus Bekas, Kenapa Tidak?

21 Januari 2023   08:22 Diperbarui: 21 Januari 2023   08:52 4169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Channel Youtube BALI ORGANIK TV

Basahi campuran tersebut dengan sedikit pupuk organik cair (POC), cairan rumen sapi atau EM4 yang telah dilarutkan dengan 2 liter air dengan konsentrasi 2% sampai menjadi lembap (Siswati et al., 2009). Setiap pemberian layer kertas harus ditambahkan larutan. Limbah kertas memiliki volume yang besar dan kadar air yang rendah sehingga yang mengakibatkan sulitnya proses pencampuran bahan maka dari itu perlu dilakukan treatment dengan cara membasahinya terlebih dahulu sampai bahan kertas tidak kering (Wulandari et al., 2020). Sekiranya air ini dapat menjaga kelembapan kertas sekitar 50-60 derajat celcius.

Tambahkan arang sekam, untuk menghisap beberapa senyawa racun seperti tinta agar tidak meracuni pupuk kompos. Penambahan arang ke dalam campuran kompos dapat mempercepat proses dekomposisi selama pengomposan (Komarayati & Sofyan, 2002) dan meminimalkan unsur anorganik pada kompos.

Di atasnya, isi dengan bahan yang mengandung nitrogen seperti potongan rumput (boleh dengan akarnya karena terdapat bakteri rhizobacter yang juga berfungsi sebagai bakteri pengurai), potongan sayur, atau sampah rumah tangga lain sekitar 10 cm. Fungsinya untuk menyeimbangkan antara C/N ratio pada kompos.

Buat lapisan-lapisan tersebut secara berselang-seling sampai komposter penuh. Aduk-aduk semua bahan dengan sekop sampai tercampur rata.

Dimasukkan dalam box untuk pengomposan selama kurang lebih 3 minggu, paling lama sebulan, dengan catatan seminggu sekali di bolak-balik sampai kelembapannya merata untuk mempercepat penguraian. Suhu yang diperlukan pada pengomposan anaerob sekitar 40 derajat celcius.

Letakkan pada tempat yang teduh, tidak terkena sinar matahari langsung, dan tidak boleh terguyur air hujan. Atau juga dapat ditutup dengan plastik atau terpal supaya sumber kontaminasi tidak masuk.

Setelah 3 minggu dibongkar, dibalik sambil didinginkan dengan cara diangin-anginkan, kemudian diayak. Pupuk organik kompos berbahan dasar limbah kertas dan produk kertas siap digunakan.

Pupuk kompos berbahan dasar limbah kertas sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. Selain memanfaatkan jumlah sampah kertas dan produk kertas yang semakin bertambah, penggunaan pupuk organik ini dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan. Karena itu, fungsi utama dari pupuk kompos adalah untuk memperbaiki kesehatan dan kesuburan tanah.

Penggunaan pupuk yang seimbang meningkatkan produksi tanaman. Peningkatan produksi juga meningkatkan jumlah sisa-sisa tanaman (daun, batang, akar) yang tertinggal atau yang dapat dikembalikan ke tanah. Pemulihan sisa tanaman menyeimbangkan dan memperkaya cadangan nutrisi, sehingga mengurangi kebutuhan akan suplementasi. Dengan melanjutkan perlakuan ini akan mengurangi kebutuhan hara sehingga terdapat status hara yang cukup untuk pertumbuhan dan produksi tanaman yang lebih tinggi tanpa memerlukan input pupuk dari luar, pengembalian residu tanaman meningkatkan sifat kimia dan fisik tanah, meningkatkan kapasitas penyimpanan air, meningkatkan kemampuan kerja dan kesuburan tanah. (Roidah, 2013).

Artikel ini dibuat untuk memenuhi Program Kreativitas Mahasiswa Internal Universitas Darussalam Gontor 2022-2023

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun