Dan pasti diantara kalian semua pernah mengalami (atau menjadi) orang yang:
Terlalu cepat menghakimi tanpa memahami konteks orang lain.
Salah paham hanya karena gagal menangkap.
-
Menanggapi curhat dengan ceramah, bukan empati.
Lalu, Letak salahnya dimana?
Di era digital, komunikasi banyak terjadi tanpa tatap muka. Kita tidak melihat ekspresi wajah, tidak mendengar intonasi suara, tidak menyentuh gestur tubuh. Akhirnya, kita jadi gampang salah paham. Kita mengira seseorang marah padahal dia hanya menjawab singkat dalam chat. Atau sebaliknya, kita jadi lebih mudah menilai dan menghakimi karena lupa bahwa di balik layar, ada manusia dengan emosi dan kehidupan yang kita tidak tahu.
Itulah mengapa Theory of Mind justru makin penting hari ini. Kita perlu melatih kepekaan sosial, bukan hanya dengan kecerdasan logika, tapi juga dengan kemampuan membayangkan dunia dari sudut pandang orang lain.
Belajar Menjadi Lebih Peka
Kabar baiknya, Theory of Mind bisa dilatih. Mulailah dari hal-hal kecil: