Mohon tunggu...
Naurah Salsabila
Naurah Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Walking in the starlight

Dulunya akun buat nugas, sekarang belum tau bakal nulis lagi atau enggak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kamu Sering Overthinking? Jangan, Overthinking Itu Enggak Baik!

23 Maret 2021   17:02 Diperbarui: 23 Maret 2021   17:53 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi blush.design

Teman saya pernah bilang kalo overthinking itu enggak apa-apa, emang overthinking suka bikin pusing, tapi kalau lagi ada masalah, overthinking bisa aja bantu kita untuk menemukan solusinya karena terus-menerus dipikirin, daripada stuck di tempat yang sama, lebih baik overthinking dengan serius sampai akhirnya bisa menemukan jawaban atau solusi.

Kalau kata teman saya yang lain, overthinking itu cuman menambah beban dan kesannya jadi enggak bersyukur sama apa yang udah dikasih Tuhan ke kita. Tapi overthinking juga bisa membuat kita wawas diri, asal enggak terlalu sering dilakukan.

Sedangkan menurut saya pribadi, saya enggak bisa bilang bahwa pendapat teman saya itu benar atau enggak. Tapi yang jelas, menurut saya segala hal yang berlebihan itu enggak akan menghasilkan sesuatu yang baik, secukupnya aja. Kalau menurut kamu gimana?

Dampak dan Cara Mengatasi Overthinking

Overthinking dapat berdampak kepada pikiran dan mental kita lho, sehingga dapat mengganggu kita dalam melakukan kegiatan sehari-hari, dilansir dari laman Satu Persen, dikatakan bahwa terdapat studi pada tahun 2013 oleh Journal of Abnormal Psychology bahwa memikirkan kesalahan yang dilakukan di masa lalu dapat meningkatkan risiko gangguan mental, mungkin karena bisa saja dia belum dapat menerima kejadian tersebut. 

Overthinking juga berdampak pada emosi kita hingga tidak terkontrol, hal ini dapat menyebabkan hal-hal yang tidak baik seperti depresi, kesulitan dalam memikirkan suatu solusi dan memandang bahwa masalah kita tidak dapat diselesaikan.

Overthinking ini selain berdampak pada mental, tentunya juga dapat berdampak kepada fisik dan kesehatan kita. Dilansir dari Alodokter, overthinking dapat berpengaruh kepada kesehatan fisik kita, seperti dapat menyebakan sakit kepala, demam, bahkan sampai tekanan darah tinggi, dan pada beberapa kasus, overthinking juga dapat meningkatkan risiko terkena stroke, hingga serangan jantung.

Yang paling sering dialami sih, overthinking itu dapat menyebabkan insomnia. Sehingga bila kamu terus-menerus overthinking, hal ini dapat berpengaruh pada kualitas tidur kamu. Bila kualitas tidur kamu terganggu, tentunya dapat memengaruhi mental dan fisik kamu. Sehingga kamu dapat mengalami hal-hal seperti yang sudah disebutkan di atas.

Meskipun kita sudah tahu bahwa overthinking berdampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik kita, bukan berarti kita bisa berhenti begitu saja, karena terkadang overthinking ini bisa jadi sudah menjadi kebiasaan yang tidak disadari bagi sebagian orang.

Untuk mengatasi overthinking mungkin dapat dimulai dengan kamu yang mencoba menerima kenyataan, jujur dengan diri sendiri. Dilansir dari Psychology Today, kamu juga dapat mengatasi overthinking dengan membangun emosi positif, kamu dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang menenangkan dan menyenangkan bagi kamu, seperti membaca, menonton siaran favorit kamu, membuat kue, dan berbagai hal lainnya yang dapat membangun emosi positif di dalam diri kamu. Sehingga dapat membantu kamu dalam melihat masalah yang sedang kamu hadapi dengan sudut pandang yang berbeda dan dengan lebih tenang.

Atau jika kamu memiliki teman yang dapat kamu percaya dan bisa menjadi pendengar yang baik, kamu bisa menceritakan masalah atau hal-hal yang mengganggu kamu. Kamu bisa saja menjadi lebih lega dan tenang setelah menumpahkan keluh kesahmu, dan bisa juga mendapatkan pandangan baru tentang masalah yang kamu hadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun