Mohon tunggu...
Naurah Salsabila
Naurah Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Walking in the starlight

Dulunya akun buat nugas, sekarang belum tau bakal nulis lagi atau enggak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kamu Sering Overthinking? Jangan, Overthinking Itu Enggak Baik!

23 Maret 2021   17:02 Diperbarui: 23 Maret 2021   17:53 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi blush.design

Siapa di antara kalian yang enggak pernah mengalami overthinking? Kayanya hampir setiap orang pernah mengalami hal itu, ya kan?

Mungkin buat orang-orang yang enggak pernah mengalami overthinking itu dikarenakan mereka enggak memiliki kecemasan akan suatu hal, atau mungkin karena dia punya prinsip bahwa dalam menjalani hidup cukup dibawa santai aja, atau juga karena enggak mau pusing-pusing memikirkan hal dengan berlebihan.

Tapi terkadang kita enggak tau, kita enggak bisa liat dari luarnya aja, apa orang itu lagi overthinking karena ada suatu beban atau enggak, karena yang terlihat di luarnya bisa aja orang itu ceria banget, tapi ternyata di dalamnya, dia banyak banget pikiran yang campur aduk sampai enggak bisa diungkapkan. Jadi meskipun ada orang yang di luarnya kelihatan santai banget, bukan berarti dia juga enggak pernah mengalami overthinking ya.

Setiap orang pasti punya alasannya tersendiri kenapa mereka terlalu memikirkan suatu hal. Karena ada rasa cemas, adanya rasa takut, sedih, amarah, atau karena alasan-alasan lain yang tidak bisa diungkapkan.

Tapi overthinking itu apa sih? Sederhananya, kita dapat mengartikan bahwa overthinking adalah perilaku atau kebiasaan di mana kita memikirkan sesuatu secara berlebihan dan terus-menerus.

Terkadang juga kita melakukan kebiasaan itu tanpa kita sadari dan tanpa kita mau, tiba-tiba aja terlintas di otak lalu kepikiran terus deh.

Biasanya kalian overthinking karena apa sih? Karena memikirkan masa depan di mana banyak hal yang belum terjadi, atau memikirkan keputusan apa yang harus diambil, atau juga mungkin memikirkan penyesalan dan hal-hal yang terjadi di masa lalu, atau bahkan overthinking karena hal remeh seperti memikirkan ada berapa banyak bulir nasi dalam satu liter beras?

Mungkin di sini saya akan berbagi sedikit cerita akan pengalaman saya. Di tahun 2020 kemarin, mungkin bisa dibilang bahwa tahun 2020 menjadi tahun yang cukup berat bagi saya. 

Overthinking akan masa depan saya, mau melanjutkan kuliah ke mana, harus daftar di mana, bertentangan pendapat sama orang tua saya karena jurusan kuliah, tertolak beberapa kali di jurusan impian saya. 

Cukup berat, sampai-sampai setiap malam saya terus-terusan overthinking karena hal itu, takut dan cemas sama apa yang harus saya lakukan di masa yang akan datang, ragu apa pilihan yang saya ambil sudah benar atau belum. Dan juga banyak hal lainnya yang membuat saya overthinking, apa pada akhirnya saya bisa mengatasi overthinking itu? Bisa dibilang iya, bisa juga enggak. 

Di satu waktu saya sadar bahwa overthinking terus-terusan itu enggak baik, tapi di lain waktu saya juga enggak bisa mencegah untuk enggak overthinking, mungkin karena sudah menjadi kebiasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun