Mohon tunggu...
Naura DivaAs.Sahra. S
Naura DivaAs.Sahra. S Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiwa

saya seorang mahasiswa ilmu gizi S1 universitas hasaddunin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Faktor Apa yang Menyebabkan Obesitas di Kalangan Remaja

26 Mei 2022   19:00 Diperbarui: 26 Mei 2022   19:02 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Penyakit yang dipermasalahkan di Indonesia  saat ini adalah penyakit yang tidak menular, baik dewasa dan remaja. Obesitas adalah hasil dari asupan energi yang terlepas dari aktivitas fisik dan dimediasi oleh faktor genetik, perilaku, dan lingkungan. Obesitas pada masa remaja meningkatkan risiko obesitas pada usia dewasa dan hal ini juga akan mengarah terhadap peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan sindrom metabolik. Obesitas merupakan keadaan tubuh dimana terjadi kelebihan akumulasi lemak memakai karakteristik peningkatan jaringan adiposa secara tidak proporsional.6,7 Semakin tinggi lemak akan mengakibatkan inflamasi yang beresiko terjadinya anemia defisiensi besi. Hal ini terjadi melalui peningkatan jaringan adiposa yang memicu infiltrasi

Apa saja sih faktor penyebab terjadinya obesitas pada remeja ini? Faktor obesitas remajaAdanya hubungan antara stutus pekerjaan ibu dengan kejadian obesitas pada remeja, karena tingginya uang jajan yang diberikan akan menimbulkan banyak jajan yang dilakukan oleh anak mereka, selain faktor itu ada bebrapa faktor lainnya antara lain status sosial ekonomi, pengetahuan tentang obesitas yang rendah, riwayat obesitas orang tua merupakan sejumlah faktor risiko obesitas pada remaja, perilaku makan yang sering berubah-ubah yang didorong oleh perubahan gaya hidup, hormon, & lingkungan.dua Perilaku tadi mengakibatkan remaja wanita cenderung mengonsumsi kuliner yang tinggi lemak & karbohidrat dan rendah mikronutrien.3,4,lima Kondisi ini menyebabkan tenaga yang dikonsumsi berlebih dibandingkan tenaga yg dimuntahkan sebagai akibatnya menyebabkan resiko terjadinya obesitas.

Pola makan yang adalah pencetus terjadinya kegemukan & obesitas merupakan. mengonsumsi makanan porsi besar (lebih dari kebutuhan), kuliner tinggi energi, tinggi lemak, tinggi karbohidrat sederhana & rendah serat. Sedangkan konduite makan yang keliru merupakan tindakan menentukan kuliner berupa junk food, kuliner pada bungkus & minuman ringan (soft drink). Kebiasaan makan yang jelek misalnya rendahnya konsumsi buah-buahan & sayur, rendahnya konsumsi susu rendah lemak & tingginya konsumsi kuliner & minuman ringan dan kebiasaan sarapan berpengaruh terhadap obesitas. Pola makan yang baik bagi orang Indonesia merupakan pola makan yang sinkron menggunakan Pedoman Umum Gizi Seimbang.

Obesitas dalam remaja penting buat diperhatikan lantaran remaja yg mengalami obesitas 80%rpeluang buat mengalami obesitas juga dalam saat dewasa. Selain itu, terjadi peningkatan remaja obesitas yg didiagnosis menggunakan syarat penyakit yg biasadialami orang dewasa, misalnya diabetes tipe dua & hipertensi. Remaja obesitas sepanjang hidupnya pula berisiko lebih tinggi buat menderita sejumlah perkara kesehatan yg serius, misalnya penyakit jantung, stroke, diabetes, asma, & beberapa jenis kanker.Obesitas pula membawa konsekuensi psikologis & sosial dalam remaja, termasuk peningkatan risiko depresi lantaran lebih jarang ditolak oleh rekan-rekan mereka dan digoda & dikucilkan lantaran berat badan mereka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun