Mohon tunggu...
Naufan DzakyAnfasa
Naufan DzakyAnfasa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sejarah Universitas Negeri Malang

Mahasiswa Sejarah Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Konfrontasi Indonesia-Malaysia: Penyebab, Perkembangan, dan Akhirnya

18 Oktober 2021   20:26 Diperbarui: 18 Oktober 2021   20:42 2097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kemarahan demonstran Malaysia ini juga menyulut emosi Soekarno, ia ingin melancarkan gerakan yang terkenal dengan nama Ganyang Malaysia sebagai semangat anti imperialisme inggris. Tindakan tersebut disusul dengan keluarnya Indonesia dari PBB karna Soekarno merasa tidak puas terhadap cara PBB menyelesaikan konflik yang ada hingga akhirnya tahun 1965 politik dan ekonomi di Indonesia semakin kacau. Puncaknya ketika terjadi Gerakan 30 September atau G30S yang dilancarkan komunis meletus.

Peristiwa G30S membuat Soekarno lengser dan digantikan Soeharto. Pada masa suharto inilah Permasalahan konfrontasi Indonesia-Malaysia pun resmi berakhir (sementara) setelah diadakannya Persetujuan Bangkok yang ditandatangani Menteri Luar Negeri Indonesia Adam Malik, Wakil Perdana Menteri Malaysia Tun Abdul Razak, Menteri Luar Negeri Filipina Narciso Ramos, Menteri Luar Negeri Singapura S. Rajaratnam, Menteri Luar Negeri Thailand Thanat Khoman.  Isi  persetujuan ini adalah kedua negara sepakat untuk segera memulihkan hubungan diplomatik dan menghentikan konflik.  Pada 28 September 1966, Indonesia kembali menjadi anggota PBB yang diikuti dengan reintegrasi hubungan Indonesia-Malaysia.

Referensi: Dahana, A, dkk. (2012). Indonesia dalam arus sejarah jilid 7: Pascarevolusi. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve. Irawan.(2018). Sejarah Diplomasi Indonesia. Klaten: Penerbit Cempaka Putih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun