Mohon tunggu...
Naufal WM
Naufal WM Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka berdiskusi dengan orang baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Sih Pengertian dari Moderatisme Muhammadiyah dalam Acara Menuju Muktamar ke-48 di UMM

21 November 2022   16:00 Diperbarui: 21 November 2022   15:59 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Pada tanggal 3 September 2022, bertempat di Hall UMM Dome dilaksanakannya acara kegiatan " Sarasehan 1 Pra-Muktamar Muhammadiyah & 'Aisyiyah ke-48". Dalam acara kegiatan tersebut banyak dihadiri para penonton dan juga dihadiri narasumber yaitu Rahmawati Husein, Ph.D, Habib Husain Ja'far Alhadar, Prof. Dr. Ahmad Najib Burhani. Selama acara berlangsung para narasumber menyampaikan materinya kepada para hadirin yang berada disitu dan juga acara berlangsung dengan sukses. 

Dari salah satu narasumber yang cukup menarik menurut saya adalah Habib Husain Ja'far, kenapa? Karena beliau ini seorang pendakwah cukup terkenal dikalangan para remaja-remaja millennial. Beliau ini menurut saya seorang pendakwah yang pembawaanya itu enak didengar karena mungkin beliau tipikal pendakwah yang lebih fokus kepada para remaja-remaja. Selain pendakwah beliau ini juga seorang penulis buku, buku yang saya tahu dari beliau ini adalah " Tuhan Ada di Hatimu" buku beliau ini biasa bicarakan atau beliau promosikan di.akun sosmednya seperti Instagram, Twitter dan Youtube. Dalam penyampaian materinya beliau menyampaikan tentang Moderatisme Muhammadiyah, apa sih Moderatisme Muhammadiyah? Mari kita simak penjelasan dibawah.

Dalam Moderatisme Muhammadiyah ini lebih menyasar atau lebih memilih kepada Washatiyah dan itu pun disetujui juga oleh Habib Husain Ja'far karena menurut beliau pemaknaan dalam Washatiyah kedalam Bahasa Indonesia itu lebih mudah untuk dipahami daripada kata Moderatisme.

"Karena bagi saya islam Moderat itu adalah islam Wasit yang akar katanya itu langsung ke Al-Quran tentang Washatiyah karena Washatiyah itu kalua dibahasa Indonesia kan menjadi Wasit" kata Habib Husain Ja'far dalam acara kegiatan Sarasehan 1 Pra-Muktamar Muhammadiyah & 'Aisyiyah ke-48 di Hall UMM Dome, Sabtu (3/9/2022)

Secara pemaknaan atau secara contoh tentang Washatiyah menurut beliau adalah Ketika di lapangan sepak bola tersebut ada wasit yang berada di tengah dan melihat kanan,kiri,depan,belakangnya itu tidak memihak siapapun tetapi bersikap adil kepada siapa yang benar apabila terjadi sebuah perdebatan antara benar dan salah. Dalam pendapat beliau juga ini bahwasanya Moderatisme bukanlah suatu agenda Gerakan tertentu melainkan bagian integral dari ajaran islam itu sendiri yang paling mendasar. Dan menurut saya Islam Moderat harus dimiliki semua kalangan umat beragama Muslim karena dalam pengertian lain juga Islam Moderat ini mengajarkan kita untuk menjadi muslim yang berkembang, anti kekerasan, bertoleran terhadap umat yang beragama lain.

Dari Islam Moderat itu saya ingin membahas sedikit salah satu menurut saya ini adalah komunitas umat islam yang pernah terjadi pada bulan November di tahun 2016 yang lalu yaitu sebuah Gerakan Protes Massa terjadi di Jakarta. Gerakan komunitas itu bernama GNPF MUI dan FPI, dari kegiatan tersebut mereka berdemo dan menyuarakan aksinya yang dikenal Aksi Bela Islam. Dari beberapa berita atau informasi dari kedua komunitas tersebut dianggap intoleran terhadap komunitas non-Muslim. Dari kegiatan tersebut bisa mengurangi atau menghilangkan rasa Islam Moderat yang memiliki nilai-nilai yang bertoleransi dan anti kekerasan.

Dalam permasalahan Islam Moderat ini yang harus digaris bawahi kebanyakan umat islam itu sering kali berjarak dari agama islam.

" Muhammad Abduh pernah berkata Saya melihat Muslim di Mesir tapi saya tidak melihat Islam disana, justru saya melihat Islam di Prancis walaupun saya tidak melihat Muslim disana " kata Habib Husain Ja'far dalam acara kegiatan Sarasehan 1 Pra-Muktamar Muhammadiyah & 'Aisyiyah ke-48 di Hall UMM Dome, Sabtu (3/9/2022)

Dari contoh tersebut memperlihatkan kebanyakan orang menganggap dirinya itu sudah beragama islam tetapi keislamannya itu masih dipertanyakan dan masih belum bisa menjadi seorang Islam yang Moderat.

Diatas adalah sedikit pengertian dari Islam Moderatisme dan sedikit contohnya, setelah itu Habib Husain Ja'far dalam materi yang disampaikan memberikan beberapa kesan-kesan menurut beliau tentang hubungan dan pandangannya terhadap organisasi Muhammadiyah. Menurut beliau Muhammadiyah sejak lahir ini sudah menjadi gerakan yang untuk menjawab tantangan-tangan Moderatisme yang dikutip oleh Yunus Salam,1968.Muhammadiyah ini selalu berhubungan dengan Moderatisme disegala aspeknya yaitu seperti Moderatisme Ekonomi. 

Dalam Moderatisme Ekonomi ini di Muhammadiyah memiliki beberapa amal usahanya dari TK,SD,SMP,SMA,Masjid,Ponpes,Panti Asuhan,Universitas. Dari beberapa amal usaha yang diberikan oleh Lembaga-lembaga tersebut membantu para masyarakat juga karena menurut Habib Husain Ja'far yang beliau mengkutip dari (Thomas Crombie Schelling, Guru besar di Universitas Maryland, Amerika Serikat) bahwasannya Gerakan Terorisme itu berawal dari orang yang tidak memiliki ekonomi yang cukup atau miskin karena menurut beliau terjadinya terorisme lantaran tuntutan ekonomi seperti film yang berjudul Hotel Mumbai yang berceritakan tentang kisah nyata terorisme dari negara India dan alurnya para terorisme itu menyuruh anak muda disana untuk menjadi terorisme mereka mau sebab utamanya mereka miskin dan akan dijanjikan keluarganya diberikan ekonomi yang layak oleh para terorisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun