Dampak Kerusakan dan Kerugian Ekonomi Rakyat Kecil di balik Aksi Perusuh 21/22 Mei 2019
Pasca pengumuman final rekapitulasi suara Pemilu 2019 oleh KPU, rentetan aksi massa berlangsung di Jakarta, khususnya pada 21-22 Mei kemarin. Sampai Jumat ini (24/05), publik masih harap-harap cemas akan kelanjutan aksi itu. Lalu, apa kontribusi aksi itu bagi masyatakat? Yang jelas publik, khususnya di Jakarta sangat merasakan dampak buruk aksi perusuh itu. Berikut beberapa dampak aksi rusuh yang nyata dirasakan warga Jakarta.
1) Pedagang Rokok Dijarah 20 Juta
Usma (64) adalah seorang kakek yang puluhan tahun menggantungkan hidup sebagai Pedagang Kakilima di Jalan Wahid Hasyim. Pada aksi rusuh Rabu (22/05), massa menjarah seluruh dagangannya, hingga kerugian mencapai Rp20 Juta. (Sumber)Â
2) Warung Kopi Rajab Dijarah 50 Juta
Rabu malam pukul 22.00 WIB, ketika perusuh berkeliran, Rajab menutup warung kopi di Jalan Wahid Hasyim. Setiba di rumah, dia dapat kabar warungya dijarah. Saat mengecek warung, mie instan, minuman dingin, hingga uang Rp8 juta habis digasak massa. Total kerugian mencapai Rp50 juta. (Sumber)Â
3) Mobil Warga Hangus Dibakar Perusuh
Erlanda (31) adalah warga Petamburan yang biasa memarkir mobil di depan asrama Brimob. Saat dia tengah bangun untuk bersantap sahur, dia mendengar kabar bahwa Asrama Brimot diserang perusuh. Saat melihat lokasi, mobilnya tinggal rangka lantaran dibakar massa perusuh. (Sumber)
4) Rumah Makan Garuda Rugi Ratusan Juta
Saat Pos Polisi Jalan Sabang dibakar perusuh, Rumah Makan Garuda di belakangnya nyaris tersambar api. Anehnya, ketika pelayan RM Garuda berusaha memadamkan, malah diserang massa. Akibar pembakaran itu, rumah makan terpaksa tutup dan merugi ratusan juta rupiah. (Sumber)