Gue sering mengilustrasikan perlombaan atau kompetisi layaknya bermain daduÂ
Misalkan peluang gue buat menang adalah <5 ( yaitu ketika munculnya angka 1, 2, 3, dan 4). Sedangkan peluang gue buat kalah adalah ≥ 5 (yaitu ketika munculnya angka 5, dan 6).Secara matematika peluang gue buat menang lebih besar dari peluang gue buat kalah yaitu 4/6 dengan 2/6. Tapi apakah realitasnya gue bakal dapat angka ( 1, 2, 3, 4)? KAN BELUM TENTU!!!
Bisa saja kan angka yang keluar ternyata adalah angka 5 dan 6. Semua itu mungkin aja terjadi kan?
Gue gak bisa menentukan / memastikan kalau gue bakal menang atau kalah, berhasil atau gagal, sekalipun peluang gue buat menang lebih besar dibanding peluang gue buat kalah atau sebaliknya.Â
Karena menang atau kalah itu diluar kendali gue, artinya gue gak punya kontrol atas hal itu. Yang bisa gue lakukan adalah memperbesar peluang buat menang atau memperkecil peluang untuk kalah, dengan memaksimalkan potensi yang gue punya dan menjadi versi terbaik dari seri sendiri.  Tapi peluang kalah bakal tetap ada walaupun sekecil apapun.
Yang terpenting adalah jangan pernah takut dengan kegagalan, karena gagal adalah teman yang akan memberikan pelajaran untuk sebuah keberhasilan.
Hanya ada satu hal yang membuat mimpi tidak mungkin tercapai: ketakutan akan kegagalan. -Paulo Coelho
Dan menang yang gue pahami sekarang itu beda sama menang yang gue pahami dulu. Dulu gue beranggapan menang itu ketika dapet piala atau penghargaan, atau ketika gue lolos dari sebuah kompetisi atau seleksi.Â
Sekarang menang yang gua pahami adalah ketika gue dapet ngambil pelajaran dari sebuah perlombaan, kompetisi atau seleksi. Karena sejatinya setiap peluang mengandung pelajaran bukan kemenangan atau keberhasilan. Kemenangan atau keberhasilan adalah ketika gue bisa mengambil pelajaran dari peluang itu sendiri. Kadang hasil gue gak dapet, tapi proses jauh lebih penting.Â