Oleh: Naufal Miftahul Iman
Hari Minggu lalu, saya menjalankan tugas sebagai pemandu wisata dengan mendampingi rombongan ke salah satu pulau di Kepulauan Seribu, yaitu Pulau Dolphin. Pulau ini mungkin belum terlalu dikenal seperti Pulau Tidung atau Pari, tapi justru di situlah letak keistimewaannya.
Pulau Dolphin merupakan pulau privat yang tidak dibuka untuk kunjungan umum dalam jumlah besar. Pulau ini lebih sering dikunjungi oleh keluarga atau grup kecil yang ingin liburan dengan suasana tenang dan alami. Saat tiba di dermaga kayu, saya langsung merasakan suasana berbeda. Angin sepoi-sepoi, suara ombak kecil, pasir putih, dan deretan pohon kelapa membuat hati terasa tenang.
Suasana Tenang yang Dijaga
Saat saya berbincang dengan Mas Pram, pemandu lokal yang sudah lama bekerja di Pulau Dolphin, ia mengatakan bahwa pulau ini memang dikelola dengan tujuan memberikan suasana yang tenang dan eksklusif. Setiap hari, jumlah tamu dibatasi agar suasana tetap nyaman dan lingkungan tetap terjaga.
"Biasanya yang datang itu keluarga atau rombongan kecil. Kami jaga jumlah tamu agar pulau ini tetap alami dan nggak rusak," kata Mas Pram.
Menurutnya, pengunjung datang ke Pulau Dolphin bukan untuk keramaian, tapi justru untuk mencari ketenangan, jauh dari kebisingan kota dan hiruk-pikuk wisata massal.
Fasilitas Sederhana, Tapi Cukup
Pulau Dolphin tidak memiliki fasilitas mewah. Namun, vila-vila kayu sederhana yang menghadap laut cukup nyaman untuk beristirahat. Aktivitas yang ditawarkan juga sederhana, tapi menyenangkan. Ada kayak, snorkeling, memancing, dan tentunya menikmati pemandangan matahari terbenam di ujung dermaga.
Salah satu peserta trip, Mbak Nadine dari Tangerang, sangat menikmati pengalaman snorkeling.
"Senang banget! Airnya bening, banyak ikan kecil warna-warni. Rasanya kayak punya pulau pribadi," katanya.
Melihat para peserta trip menikmati kegiatan tanpa tergantung pada hiburan modern membuat saya ikut senang. Rasanya semua bisa lebih rileks dan fokus menikmati alam.
Bersama Peserta dan Tour Guide
