Pengasuhan anak merupakan upaya berkelanjutan yang masih menjadi tantangan bagi bangsa ini, khususnya di wilayah-wilayah terpencil maupun dengan tingkat ekonomi ke bawah. Selain akibat inimnya intervensi dan pedoman pengasuhan anak, juga dibutuhkan kesadaran semua pihak untuk turut terlibat.Â
Pola pengasuhan anak yang biasanya dilakukan oleh orang tua agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal, antara lain adalah pengasuhan yang baik, pengasuhan penuh kasih sayang, dan pengasuhan berkualitas yang diantaranya mencakup stimulasi pertumbuhan psikomotorik, kognitif, linguistik, dan kemampuan sosio-emosional anak.Â
Buku ini hadir menyajikan pengalaman penulis yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengasuhan anak dengan pendekatan berbeda dari yang sudah popular selama ini.
Buku setebal 300-an halaman ini mencoba menghadirkan fakta-fakta baru mengenai pengasuhan anak berbasis tindakan partisipatoris yang disarikan dari kearifan-kearifan lokal. Kampung idiot, atau lebih tepatnya Dusun Sidorame, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur dipilih sebagai tempat penilitian.Â
Dusun ini, pada 2012-2017, termasuk kategori desa miskin (77% rawan miskin) dengan problematika kesehatan (5,6%). Berbagai upaya telah dilakukan banyak pihak untuk meningkatkan pola asuh anak di dusun ini, bersamaan dengan kondisi ekonomi yang semakin membaik.
Meskipun peningkatan pengasuhan anak terasa cukup lambat karena beberapa faktor, diantaranya keterbatasan kemampuan orangtua. Anak-anak banyak terabaikan dan tidak mendapat dukungan serta motivasi dari orangtua untuk melanjutkan pendidikan.Â
Banyak juga yang dituntut untuk menggantikan peran orangtua dan terlibat menjadi pekerja anak. Kesalahan perlakuan juga rawan terjadinya kekerasan terhadap anak. Oleh karena itu, kesadaran akan pengasuhan anak ini sangat krusial guna melindungi anak-anak dari dampak buruk yang menyertainya.
Berbagai upaya pun telah dicoba dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesadaran ini. Namun, program tersebut belum mampu menyentuh peberdayaan komunitas.Â
Pengasuhan anak berbasis komunitas melbatkan hubungan kolaboratif antara kemampuan orangtua untuk memaksimalkan hubungan ekologis mutualistic dalam komunitas itu sendiri. Yang mana, akan melahirkan praktik-praktik kearifan lokal sebagai alternatif kemandirian dalam proses pemberdayaan pengasuhan anak.
Adapun buku ini memperkaya khazanah kita sebagai pembaca dalam memahami konsep pengasuhan berbasis komunitas bernilai kearifan lokal ini. Kesadaran pengasuhan anak dan tindakan komunitas nampaknya menjadi salah hal yang sangat berpengaruh dalam mengasuh anak, tidak hanya untuk orangtua tetapi juga lingkungan terkait.
Judul Buku    : Metode Pengasuhan Anak : Membangun Lingkungan Positif Berbasis Partisipasi dan Kearifan Lokal