Mohon tunggu...
Naufal Arya Raihasa
Naufal Arya Raihasa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Teknologi Sains Data, Fakultas Teknologi Maju dan Multidisplin, Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Data Science, Profesi Hangat yang Perlahan Mati Tergantikan?

5 Juni 2022   23:07 Diperbarui: 5 Juni 2022   23:27 2246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Myriam Jessier on Unsplash   

Data scientist atau ilmuwan data adalah sebuah profesi baru yang sedang hangat dan banyak dibutuhkan di era digital ini. 

Dilansir dari artikel Harvard Business Review yang ditulis oleh Thomas dan DJ patil , data scientist merupakan "The hottest job of the 21st Century". Bahkan ketersediaan sumber daya manusia yang ahli di bidang data scientist bisa dibilang sangat kurang dibandingkan dengan kebutuhan pasar yang ada. Namun saat ini muncul trend dan kebutuhan baru yaitu otomatisasi dan kecerdasan buatan. Sekarang semua perusahaan berlomba-lomba untuk melakukan hal tersebut dan membuat sebuah sistem cerdas yang bisa mengambil keputusan sendiri secara tepat. Lantas dengan adanya trend tersebut timbul sebuah pertanyaan, apakah peran dari seorang data scientist / ilmuwan data masih dibutuhkan kedepannya ?. apakah profesi data scientist perlahan akan mati dan tergantikan ?.

Pada dasarnya data scientist adalah seseorang yang mengerti cara memecahkan suatu permasalahan dengan mencari jawaban berdasarkan banyaknya data dan informasi yang tidak terstruktur ataupun terstruktur sehingga didapatkan sebuah kesimpulan dan langkah yang tepat untuk permasalahan tersebut. Seorang data science tidak terpaku pada sebuah latar pendidikan tertentu, data scientis bisa berasal dari mana saja selama orang tersebut memiliki kemampuan yang kuat dibidang pengolahan data, statistik dan komputasi lanjut diikuti dengan spesialisasi ilmunya masing -- masing. Beberapa hal yang dilakukan seorang data scientist adalah data preparation, data exploration, dan data visualization.

Pada tahun 2021 profesi data scientis masuk ke dalam daftar 50 pekerjaan terbaik di amerika tahun 2021. Dan linkedin mencatat sejak tahun 2012 sampai saat ini profesi data science meningkat sebanyak 650%. Dan pada tahun 2021 menurut glassdoor ada sekitar 8000 lebih lowongan untuk posisi seorang data scientist. Saat ini tidak ada industri ataupun perusahaan yang tidak menggunakan data, baik itu di perbankan, Kesehatan, manufaktur, ataupun pemerintahan. Gaji yang diterima oleh seorang data scientist pun sangat menggiurkan, banyak sekali survey yang menunjukan kalau gaji seorang data scientis berada jauh diatas UMR.

Tetapi, bila melansir dari Forbes profesi data science akan hilang pada tahun 2029. Hal tersebut dikarenakan adanya perkembangan pesat dari Artificial Intelegence dan machine learning sehingga peran dari seorang data science sedikit diragukan untuk dibutuhkan lagi. Kemudian untuk pengolahan data yang kompleks, dibutuhkan setidaknya lebih dari 5 data engineer untuk satu orang data scientist, yang terakhir adalah adalah adanya otomatisasi (Automation) yang dapat membuat peran data scientist tergantikan termasuk untuk membuat sebuah machine learning contohnya adalah auto machine learning (AutoML). AutoML adalah Sebuah artificial intelligence yang dikembangkan oleh Google yang dapat membuat dan belajar kecedasan buatan sendiri agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan yang di tentukan.

Berdasarkan hal tersebut apakah dapat kita simpulkan bahwa 10 tahun kedepan peran dan profesi dari seorang data scientis akan hilang dan tergantikan ? . Tentu saja tidak. Tidak semua hal yang berhubungan dengan pengolahan data, pengambilan keputusan, dan pembuatan sebuah model dapat dilakukan oleh sebuah AI ataupun sebuah mesin secara otomatis. Ada beberapa skill seperti  komunikasi yang baik terhadap data yang ada, penerapan domain expertise dari seseorang dan penafsiran hasil analisis serta visualisasi data yang tidak bisa dilakukan oleh sebuah mesin dengan baik dan benar. Meskipun pengolahan data dan visualisasi dapat dilakukan secara remote atau otomatis, mereka masih membutuhkan seseorang untuk menafsirkan dan memastikan hasilnya valid dengan interprerasi yang benar.

Berdasarkan fakta yang ada sekarang, data science merupakan peran yang wajib ada pada hampir di setiap perusahaan sekarang. Mungkin ada perusahaan raksasa seperti google, facebook dan lainnya yang sudah terlebih dahulu memperhatikan peran data scientist di perusahaannya sehingga dari segi sumber daya manusia di sektor data science mereka terpenuhi dan dimasa depan mereka akan mengurangi jumlah lowongan untuk posisi data science. Namun, masih banyak jutaan perusahaan lainnya yang masih berkembang dan berusaha mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Sehingga lowongan dan job opportunity dari seorang data scientist akan terus tetap terbuka lebar.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh microstrategy pada " 2020 GLOBAL STATE OF ENTERPRISE ANALYTICS : MINDING THE DATA-DRIVEN GAP " , didapatkan bahwa masih 57% perusahaan dan organisasi yang menggunakan data dan analisis untuk menentukan strategi dan perkembangan. Yang berarti masih banyak ruang perkembangan untuk role dari seorang data scientist. Kemudian didapatkan bahwa 95% job recruiter mengatakan skill untuk bidang analitik dan data science masih jarang sekali ditemukan. Dengan adanya kelangkaan skill yang besar ini, berarti perusahaan akan sangat mencari seorang data scientist dikarenakan demand yang tinggi namun memiliki sedikit ketersediaannya. Kemudian menurut US BUREAU OF LABOR STATISTICS bidang ilmu data science dan ilmu computer akan terus berkembang sebanyak 22% setiap tahunnya sampai tahun 2030. Dan bahkan menurut DICE 2020 Tech Job Report role dari seorang data engineer meningkat sebesar 50% dan senior data scientist sebesar 32% setiap tahunnya. Dengan semua data tersebut, sudah jelas bahwa role dari seorang data scientist akan tetap berkembang terus menerus di masa depan dan akan tetap memiliki demand yang sangat tinggi.

Pendapat menurunnya dan hilangnya role dari data scientist adalah karena kurangnya pemahaman dan kurangnya pengertian serta pemahaman dari data scientist dan domainnya itu sendiri. Banyak orang yang masih berusaha menempatkan seorang data scientist diantara bidang keilmuan data yang lainnya. Mereka terlalu memikirkan posisi dan tempat yang pas bagi seorang data scientist sehingga mereka lupa bahwa semua bidang tersebut masih berada dalam satu atap yang sama yaitu ilmu data. Data science bukan akan digantikan, menurun trendnya, ataupun menjadi role yang tidak digunakan lagi. Namun, data science kedepannya akan lebih berkembang menjadi sebuah profesi yang lebih terspesialisasi dan memiliki domainnya masing-masing. Data science akan menjadi bidang keilmuan dan profesi yang sangat penting di masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun