Mohon tunggu...
Naufal Al Zahra
Naufal Al Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP UNSIL

Dari Sumedang untuk Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ketika Hamka Jatuh Hati pada Perempuan Sunda

14 Juli 2021   15:19 Diperbarui: 14 Juli 2021   15:43 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada bulan April lalu, poster film biopik berjudul Buya Hamka mulai beredar di media sosial. Film yang menceritakan perjalanan hidup seorang ulama dan sastrawan Indonesia berdarah Minang ini disutradarai oleh Fajar Bustomi dan diperankan oleh bintang-bintang film Indonesia seperti Vino  G. Bastian, Laudya Cynthia Bella, Mawar de Jongh, Reza Rahadian, dan yang lainnya. Film biopik ini rencananya akan tayang perdana pada pertengahan tahun 2021.

Diangkatnya kisah hidup Hamka (1908-1981) dalam bentuk film biopik nampaknya akan mendapat sambutan hangat dari para pecinta karya-karyanya serta para pengagumnya. Sebab, dalam karyanya terdapat keunikan yang mungkin tidak dimiliki oleh sastrawan  lain. Di samping itu, perjalanan hidup Hamka yang termaktub dalam memoarnya, Kenang-Kenangan Hidup (KKH) yang kemudian diterbitkan menjadi buku sarat dengan nilai kehidupan yang sangat patut untuk dijadikan sebagai inspirasi bagi kita dalam meniti jalan kehidupan.

Salah satu episode kehidupan Hamka yang cukup menarik terjadi ketika ia berusia 19 tahun. 

Dalam buku berjudul Buya Hamka Ulama Umat Teladan Rakyat (2018) karya Yusuf Maulana dikisahkan bahwa pada saat usianya menginjak 19 tahun, kira-kira pada 1927, Hamka muda yang akrab disapa dengan Abdul Malik pergi merantau ke Makkah untuk berhaji menumpangi sebuah kapal yang dapat memuat 1.400 orang.

Pada saat Hamka berada di kapal tersebut, ia mendapati seorang perempuan cantik yang menyita perhatiannya. Setelah ia ketahui, ternyata perempuan itu bernama Kulsum, seorang janda muda, putri Sunda dari Cianjur yang akan berhaji bersama ayah dan ibunya. 

Pada saat muda, Hamka sangat mudah terpikat dengan gadis-gadis cantik dan hal demikian ia akui di dalam memoar kenangan hidupnya. “Melihat gadis-gadis cantik, dia kadang sampai harus menarik napas panjang. Mungkin semacam mekanisme Hamka agar tidak terbius dengan nafsu.”, tulis Yusuf Maulana.

Sebagaimana pemuda seusianya yang sudah mengenal rasa suka terhadap lawan jenis, Hamka sering mencari perhatian Kulsum. Hamka yang selama perjalanan dijuluki Ajengan Abdul Malik oleh para penumpang kapal karena memiliki suara bacaan Al-Qur’an yang bagus, merasa sangat senang apabila Kulsum hadir untuk memperhatikannya pada saat membacakan ayat suci Al-Qur’an. Tak jarang, Hamka sengaja memperpanjang bacaan Al-Qur’an sebelum Kulsum naik ke atas geladak kapal lalu mendengarkan bacaan Al-Qur’annya.

Selama perjalanan, Hamka tidak bisa membohongi perasaannya sendiri. Ia benar-benar jatuh hati kepada perempuan Sunda itu. Hamka yang sangat ingin berinteraksi dengan Kulsum terpaksa harus membisu lantaran ia sendiri tidak pandai bercengkarama dengan perempuan dan terhalang oleh keterbatasan kemampuannya dalam memahami bahasa putri Cianjur itu.

Hamka yang berasal dari Minang tidak mengerti sama sekali bahasa Sunda. Begitu pun sebaliknya dengan Kulsum yang tidak mengerti bahasa Melayu. Namun, untungnya, Hamka dibantu oleh seorang penumpang laki-laki dari Cianjur bernama Sukarta yang bertindak sebagai penerjemah bahasa Sunda untuk dirinya.

Interaksi yang cukup mencolok antara Hamka dan Kulsum terjadi tatkala Hamka memberikan hadiah berupa sapu tangan putih kepada Kulsum, dua hari sebelum kapal yang ditumpanginya berlabuh di Jeddah. 

Dalam kesempatan itu Hamka berharap agar mereka dapat bertemu kembali di Makkah. Pemberian hadiah itu rupanya dibalas oleh Kulsum pada keesokan harinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun