Mohon tunggu...
Naufal Samudra
Naufal Samudra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kepalaku Tersedak Ubi

16 November 2018   00:41 Diperbarui: 16 November 2018   01:00 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kofar bin kafir, si kiri bin si kanan, salah bin benar,itulah kiranya beberapa calon pasangan serasi nan sakinah mawadah warohmah yang sering kita jumpai di era milenial ini. Era yang di gadang-gadang pencetus para generasi moncer akan inovasi tokcer. Tak bisa di pungkiri memang, dunia semakin hari semakin tak segan memperlihatkan bibir seksi, pipi merah merona, dan lekuk tubuhnya yang menghanyutkan siapa saja di sekitarnya. Akupun berusaha sekuat yang ku bisa, membatasi jarak dengan "si" dunia, walau sesesekian kali aku mengintip kemolekannya. Aduh, sungguh indah memang ciptaan tuhan satu ini. Tapi mohon maaf se luas-luasnya wahai dunia tercinta, karna ini semua bukan salahmu. Ini salah kita yang lalai, terlalu sombong sampai acuh akan kebaikanmu dan kasih sayangmu, yang hanya tahu gemerlapmu dan tiba-tiba suka mencela tugas mulia beserta kasih sayangmu sebagai pembawa bencana dan perusak.

Aku jadi teringat akan kata-kata kakek yang ku anggap bapak, tapi kasih sayangnya selembut jari jemari wanita yg membantuku dengan sekuat tenaganya hadir ke dunia ini. " Mudah mengagumi, mudah menjatuhkan. Cepat mencintai, dan dengan segera membenci. Viral secara instan lalu menghilang dengan tiba-tiba. Entah mengapa menebak isi hati manusia belakangan ini sangatlah sulit."
Begitula beliau menggambarkan betapa sulit manusia sekarang di tebak pikirannya, labil. Kalo kata orang jawa " seret koyok telo" (sulit di cerna kayak ketela). Menurut saya, kita perlu memaknai hari anak se dunia, kesampingkan presepsi kita sudah dewasa dan mereka anak". Kita di sini belajar untuk memaknai apa itu anak, betapa polos nan mulianya mereka, mudah marah, namun mudah juga memaafkan, sangat penyayang pada orang sekitarnya, jujur sekali jika di tanya orang tuanya, dan masih banyak lagi sifat mereka yang sepertinya "perlu" kita tumbuhkan lagi mulai sekarang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun