Mohon tunggu...
Nathania Saphira
Nathania Saphira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember

Ekonomi Pembangunan 2018

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ Lakukan Pemberdayaan UMKM Keripik Singkong dengan Rebranding Usaha dan Digital Marketing

3 September 2021   00:15 Diperbarui: 3 September 2021   00:26 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Kemuning Lor merupakan salah satu desa yang berada di lingkup Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember. Totalnya terdapat empat dusun di desa ini, yaitu Dusun Kemuning Krajan, Dusun Kopang Kebun, Dusun Darungan, dan Dusun Rayap. Desa Kemuning Lor letaknya berada pada ketinggian, sehingga cocok untuk dijadikan sebagai lahan perkebunan dan juga wisata alam. 

Oleh karena itu banyak masyarakat setempat yang bergelut di bidang pertanian, perkebunan, pariwisata, dan UMKM dengan produk berupa hasil olahan sumber daya lokal. Terdapat lebih dari 1000 UMKM yang berada di Desa Kemuning Lor, dan sebagian besar masih melakukan produksi dan pemasaran secara tradisional sehingga terkesan kurang efektif dan efisien.

Kemunculan pandemi Covid19 menyebabkan banyak usaha kewalahan untuk bertahan hidup. Berdasarkan Perangkat Desa Kemuning Lor, banyak UMKM yang berjatuhan dan berhenti produksi karena terdampak Covid19. 

Salah satu UMKM yang masih mampu bertahan di tengah pandemi ini adalah usaha keripik singkong milik Pak Jumairi yang berada di Dusun Rayap, Desa Kemuning Lor. 

Walau masih terbukti masih eksis, Pak Jumairi selaku pemilik usaha keripik singkong yang sudah dijalankan sejak kurang lebih 11 tahun ini mengakui bahwa memang ada dampak yang ia rasakan, yaitu penurunan penjualan yang disebabkan oleh menurunnya daya beli pelanggannya. 

Pemasaran produk keripik singkong ini masih dari mulut ke mulut, jadi belum masuk ke ranah digital. Selain dari pada segi pemasaran, di sisi pengemasan produk keripik singkong juga masih sangat sederhana, belum diterapkannya branding yang merupakan pencitraan agar suatu produk dapat menarik dan melekat di benak konsumen. 

Oleh karena itu melalui Program Pemberdayaan Usaha Masyarakat/UMKM Terdampak Covid19 pada KKN Back to Village 3 yang dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan terhitung sejak 11 Agustus 2021 hingga 09 September 2021, penulis akan mensosialisasikan tentang digital marketing dan juga melakukan rebranding terhadap usaha keripik singkong ini dengan harapan nantinya akan terjadi perkembangan usaha dan peningkatan permintaan keripik singkong Pak Jumairi.

Dokpri
Dokpri

Proses produksi keripik singkong Pak Jumairi dilakukan setiap hari dengan metode pengolahan yang masih sangat sederhana dan cenderung tradisional. Terdapat beberapa tahapan dalam pembuatan keripik singkong milik Pak Jumairi. 

Pada tahap pertama, kulit singkong akan dikupas dengan menggunakan pisau oleh karyawan Pak Jumairi yang mana merupakan ibu-ibu warga sekitar Dusun Rayap. Selanjutnya, setelah dikupas maka singkong akan dicuci dengan air mengalir hingga bersih dari sisa-sisa tanah yang menempel. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun