Mohon tunggu...
Nathania Kalista
Nathania Kalista Mohon Tunggu... Freelancer - Nathania Kalista

i like to learn new things

Selanjutnya

Tutup

Hukum

WNI Korban Penembakan Masjid New Zealand

24 April 2019   22:02 Diperbarui: 24 April 2019   22:07 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tanggal 15/3/2019 terjadi penembakan di Masjid Al-Noor, Christchurch di New Zealand. Penembakan terjadi saat ibadah sholat Juma'at dimulai. Seorang saksi bernama Nour menceritakan, pada saat penembakan terjadi ia sedang berada di barisan depan. Ia bercerita tiba-tiba saja terdengar suara tembakan dari luar kemudian pelaku tersebut masuk ke dalam masjid untuk menembak orang-orang yang sedang beribadah.

Ketika melihat kejadian tersebut, Nour merangkak ke sebuah jendela yang telah rusak oleh orang lain ketika mereka melarikan diri dan melompati jendela itu. Dia melompati tembok, dan terus berlari hingga melewati beberapa blok, namun dia masih bisa mendnegar suara tembakan. 

Seorang pria yang membantu orang-orang melarikan diri menceritakan ciri-ciri pelaku penembakan. Katanya, pelakunya adalah seorang pria yang berumur kisaran 30-40 tahun dan mengenai seragam seperti tentara.

Nyatanya memang benar, pelaku tersebut merupakan warga Australia bernama Brenton Tarrant. Pria yang berumur 28 tahun itu telah menewaskan 40 orang dan 20 orang lainnya luka-luka. Tarrant bahkan merekam aksi brutalnya dan menyiarkan secara langsung di media sosial. 

Bukan hanya di Masjid Al-Noor saja, penembakan brutal ini juga terjadi di Masjid Linwood. Sejauh ini, korban yang tewas dilaporkan mencapai sedikitnya 49 orang, dengan rincian 41 orang tewas di Masjid Al Noor, tujuh orang tewas di Masjid Linwood dan satu orang tewas di Rumah Sakit Christchurch. Sedangkan korban luka-luka mencapai 48 orang, namun hanya 39 orang yang masih dirawat di rumah sakit dan 11 orang diantaranya menjalani perawatan intensif. 

Brenton Tarrant (28) yang merupakan pelaku, langsung diadili dan didakwa dengan tuduhan pembunuhan. Dari penyelidikan, terdapat dua orang WNI, yaitu ayah dan anaknya bernama Zulfirmansyah dan Mohammad Rais. 

Ada juga seorang WNI, bernama Muhammad Abdul Hamid yang masih dinyatakan hilang. Di Masjid Linwood, KBRI Wellington menerima bahwa 2 WNI  yang tertembak kondisinya masih kritis dan dirawat di ICU RS Christchurch Public Hospital. Sementara anaknya dalam keadaan yang sudah stabil.

Tantowi Yahya, Duta Besar RI untuk New Zealand, ia menyatakan bahwa satu WNI yang bernama Lilik Abdul Hamid yang dinyatakan hilang sebelumnya telah dipastikan meninggal. Beliau mengatakan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi juga telah menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada istri korban, Nina Lilik Abdul Hamid. 

KBRI Wellington mengapresiasi upaya bersama para WNI di Christchurch dalam membantu istri Zulfirman Syah selama masa perawatan di Christchurch Public Hospital.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun